Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
JAKARTA, KOMPAS.com - Kita tidak bisa melupakan peristiwa terkumpulnya 1 juta data KTP "Teman Ahok" pada 2016. Tahun ini, jatuh bangun kelompok relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama itu mampu menarik perhatian rakyat.
Sebenarnya proses pengumpulannya sudah berlangsung sejak 2015. Lima orang anak muda yaitu Singgih Widyastomo, Amalia Ayuningtyas, Aditya Yogi Prabowo, Muhammad Fathony, dan Richard Haris menjadi pendiri kelompok tersebut.
Berikut ini adalah timeline perjalanan perjuangan Teman Ahok dalam mengumpulkan KTP:
15 Juni 2015
Itu merupakan titik awal Teman Ahok melakukan pengumpulan KTP. Ketika itu, KTP yang berhasil mereka kumpulkan masih sangat sedikit yaitu sekitar 1.400 KTP saja dalam satu bulan. Setelah itu, mereka mulai membuka booth-booth di mal. Seiring berjalannya waktu, Teman Ahok mulai bekreasi dalam menarik minat warga Jakarta untuk mengumpulkan KTP.
Mulai dari membuat akun Facebook, membuat video, sampai dengan menggelar acara Piknik Senja bersama dengan artis-artis ibu kota. Cobaan kecil pertama Teman Ahok, akun Facebook mereka sempat diretas hacker.
25 Desember 2015
Setelah bersusah payah, Teman Ahok berhasil mengumpulkan 530.000 data KTP untuk Ahok pada hari Natal. Jumlah 530.000 merupakan syarat minimal jumlah data KTP yang ditentukan oleh KPU. Mereka menyebut ini sebagai hadiah Natal untuk Ahok.
25 Januari 2016
Ahok hanya mengucapkan terima kasih saja karena ada warga yang membantunya. Namun dia tidak mau gegabah untuk mengundang relawan yang belum tentu berhasil memberi dia tiket itu.
"Bikin repot saja sebenarnya. Kan mesti terkumpul fotokopi satu juta KTP. Nanti kalau baru terkumpul sedikit, malah banyak yang bikin website kedua, ketiga, dan lainnya, bisa mabok saya," ujar Ahok.
Namun, setelah berhasil mengumpulkan syarat minimal data KTP, Ahok seolah melihat bukti keseriusan Teman Ahok dalam mendukungnya. Pada 25 Januari 2016 di Balai Kota, Ahok mengundang Teman Ahok untuk makan siang sekaligus bertemu untuk pertama kalinya.
"Ini pertemuan pertama Teman Ahok dan Pak Ahok. Tadi ngobrol santai saja, tetapi kami menegaskan jumlah KTP cukup untuk maju secara independen," ujar Amalia.
Dalam pertemuan itu juga, Ahok menantang Teman Ahok untuk mengumpulkan 1 juta data KTP.
11 Maret 2016
11 April 2016
Satu bulan berlalu sejak Teman Ahok mengulang kembali proses pengumpulan data KTP untuk mendukung pasangan Ahok-Heru menjadi cagub dan cawagub jalur independen. Meski baru sebulan, jumlah minimal datak KTP yang disyaratkan KPU sudah terpenuhi. Pada Senin (11/4/2016), mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 530.000 data KTP.
Amalia mengatakan pengumpulan data KTP yang kedua ini memang lebih mudah dari sebelumnya. Sebab, sudah banyak orang yang mengetahui sepak terjang Teman Ahok.
"Apa bedanya pengumpulan lama dan baru? Bedanya jauh banget. Kalau dulu kami berdarah-darah banget harus memperkenalkan diri kalau kami Teman Ahok. kalau sekarang enggak perlu itu," ujar Amalia.
28 Mei dan 29 Mei 2016
Teman Ahok membutuhkan banyak uang untuk itu. Namun, mereka tidak mau meminta dana kepada Ahok. Mereka mencari dana sendiri dengan menggelar Teman Ahok Fair.
19 Juni 2016
Minggu, 19 Juni 2016 merupakan hari bersejarah bagi Teman Ahok. Setelah berjuang mengumpulkan data KTP hingga dua kali, akhirnya mereka mencapai target 1 juta data KTP. Tepatnya, mereka berhasil mengumpulkan 1.024.632 KTP.
"Kami berterima kasih atas dukungan teman-teman semua," ujar Amalia.
Keberhasilan itu dirayakan dalam acara syukuran di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Jakarta Selatan. Amalia mengatakan, keberhasilan pengumpulan satu juta KTP ini merupakan kemenangan bersama. Ia pun menilai dengan terkumpulnya KTP sebanyak satu juta merupakan bentuk majunya dunia politik di Indonesia.
27 Juli 2016
Setelah Teman Ahok berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP, Ahok belum juga mengumumkan jalur apa yang akan dia pilih untuk maju Pilkada DKI 2017. Keputusan baru diambil ketika Teman Ahok menggelar acara halal bihalal bersama Ahok dan partai pendukung di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten.
Keputusan yang diambil Ahok saat itu terbilang mengagetkan. Sebab, Ahok pada akhirnya memilih maju melalui jalur partai politik bersama tiga partai pendukungnya.
"Saya sudah bilang, kami harus menghargai parpol yang sudah mendukung. Ya sudah, kami pakai parpol sajalah, terima kasih," kata Ahok.
Penulis | : Jessi Carina |
Editor | : Ana Shofiana Syatiri |