Pemerintah Masih Mendata Atlet yang Ingin Jadi PNS

By Devina Halim - Senin, 3 September 2018 | 22:35 WIB
Chef de Mission Indonesia (CdM) untuk Asian Games 2018, Komjen Pol Drs Syafruddin MSi,dalam rapat pimpinan CdM dengan seluruh Pimpinan Cabang Olahraga Asian Games 2018, Kamis, (2/8/2018) di Sekretariat CdM tim Indonesia, STIK PTIK Jalan Tirtayasa No.6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Chef de Mission Indonesia (CdM) untuk Asian Games 2018, Komjen Pol Drs Syafruddin MSi,dalam rapat pimpinan CdM dengan seluruh Pimpinan Cabang Olahraga Asian Games 2018, Kamis, (2/8/2018) di Sekretariat CdM tim Indonesia, STIK PTIK Jalan Tirtayasa No.6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. (Dok. CdM Indonesia)

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sedang melakukan pendataan terhadap para atlet peraih medali Asian Games 2018 yang ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Para atlet ini diberikan kesempatan menjadi PNS, atau anggota Polri maupun TNI tanpa melewati tes. Tawaran ini bagian dari bonus yang diberikan pemerintah.

Ketua Kontingen Indonesia (CdM) Komjen (Purn) Syafruddin mengatakan, realisasi bonus ini memasuki tahap pendataan.

"Untuk PNS sudah didata oleh staf Kemenpan RB dan para cabang olahraga," ujar Syafruddin di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).

Baca juga: 5 Fakta Indonesia di Asian Games 2018

"Ini sudah bertambah. Kemarin 50 lebih, sekarang sedang mengalir, sedang ditampung Sesmenpan (Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) sekarang," lanjut dia.

Syafruddin, yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), mengatakan, daftar lengkap para atlet yang ingin menjadi PNS kemungkinan akan selesai dalam tiga hari ke depan.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Bonus Atlet dan Pelatih Berprestasi Di Asian Games 2018

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, proses pendataan ini memang memakan waktu.

Menurut Puan, para atlet memiliki beberapa kondisi atau pertimbangan yang membuat mereka tidak bisa langsung menerima tawaran pemerintah menjadi PNS.

"Kalau mereka harus tes itu, mereka tertarik atau cocok di bidang apa, kan ada yang mau akuntansi, ada yang mau ikut jadi pelatih PNS di instansi," terang Puan.

"Ada juga yang enggak mau jadi PNS karena masih kuliah, tetapi kalau sudah selesai kuliah mau. Ini kami data dalam artian sesudah lulus kami prioritaskan. Boleh mikir-mikir dulu juga," lanjut Puan.

Baca juga: INFOGRAFIK: 7 Fakta Seputar Asian Games 2018

Selain ditawari menjadi PNS, para atlet peraih medali juga diberikan bonus dengan besaran yang beragam.

Untuk peraih emas, bagi individu akan mendapatkan Rp 1,5 miliar. Untuk ganda, masing-masing Rp 1 miliar. Bagi tim, masing-masing Rp 750 juta.

Khusus untuk peraih medali emas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono menyatakan akan membangunkan rumah tipe 36 dengan kisaran Rp 70 juta-100 juta.

Untuk peraih medali perak tunggal jumlahnya Rp 500 juta, ganda sebesar Rp 400 juta, dan atlet beregu mendapatkan Rp 300 juta per orang.

Adapun untuk setiap atlet tunggal yang merebut medali perunggu dihadiahi Rp 250 juta, ganda Rp 200 juta, dan beregu Rp 150 juta per atlet.

Kompas TV Prabowo dalam menyampaikan stetmen itu bukan merupakan serangan kepada Presiden namun merupakan kritikan dengan data. 



Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Artikel Terkait


Close Ads X