Walhi: Pulau Tunda di Banten Rusak karena Pasirnya Dikeruk untuk Reklamasi - Kompas.com
Jumat, 3 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Walhi: Pulau Tunda di Banten Rusak karena Pasirnya Dikeruk untuk Reklamasi

Senin, 3 Oktober 2016 | 17:38 WIB
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Daratan Pulau G di Teluk Jakarta, Rabu (14/9).

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Wahana lingkungan hidup (Walhi) DKI Jakarta, Mustaqim Dahlan, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan kerusakan cukup parah pada Pulau Tunda di Provinsi Banten. Kerusakan itu akibat pengambilan pasir yang dipergunakan untuk kegiatan reklamasi di Teluk Jakarta.

"Ada Pulau Tunda di Serang, Banten, pulau yang indah, sekarang rusak karena pasirnya diambil. Selain itu, ada empat pulau di Kepulauan Seribu yang hilang dipakai buat reklamasi," kata Mustaqim saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016).

Mustaqim menjelaskan, sejumlah bagian Pulau Tunda sudah lama dikeruk dan diambil pasirnya untuk reklamasi Teluk Jakarta. Permasalahan itu telah dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Walhi pada beberapa waktu lalu. Namun, belum ada informasi dari pihak kepolisian, apakah kasus itu sudah diusut atau belum.

Mustaqim juga mengatakan bahwa ada penambahan panjang garis pantai yang masuk dalam area reklamasi. Garis pantai itu dimulai dari Banten, DKI Jakarta, hingga masuk ke wilayah Bekasi di Jawa Barat.

"Panjang yang awalnya 32 kilometer, sekarang jadi 42 kilometer. Ini saya enggak tahu tambahan 10 kilometernya dari mana. Bayangkan, itu basis nelayan dan pantai publik, lalu mau dikavling-kavling. Sama kayak Ancol kan dulunya pantai publik, sekarang mau masuk saja bayar tiket," kata Mustaqim.

Penulis: Andri Donnal Putera
Editor : Egidius Patnistik