Kereta Cepat Dinamai Anne Frank, Perusahaan Kereta Jerman Dikritik

Selasa, 31 Oktober 2017 | 17:12 WIB

Kereta cepat antar-kota yang akan beroperasi di Jerman. Operator kereta nasional bermaksud menamai kereta tersebut Anne Frank.Sven Hoppe /EPA via The Guardian Kereta cepat antar-kota yang akan beroperasi di Jerman. Operator kereta nasional bermaksud menamai kereta tersebut Anne Frank.

BERLIN, KOMPAS.com - Rencana operator kereta Jerman, Deutsche Bahn (DB) yang akan menamai kereta cepat mereka Anne Frank menuai kritik.

Yayasan Anne Frank menyebut penggunaan nama tersebut untuk sebuah kereta hanya akan kembali memunculkan gambaran menyakitkan akan penganiayaan kaum Yahudi.

Anne Frank adalah nama gadis kecil yang menjadi salah satu korban tragedi penghapusan kaum Yahudi oleh Nazi saat Perang Dunia II.

Menurut yayasan nonprofit yang berbasis di Belanda itu, apa yang dilakukan DB hanya akan membuka luka lama para korban yang pernah dideportasi.

Baca juga: Kereta Cepat Hyperloop One, Jakarta-Yogyakarta Kurang dari 50 Menit

"Kombinasi nama Anne Frank dengan kereta bisa memunculkan citra penganiayaan Yahudi dan deportasi selama Perang Dunia II," demikian pernyataan resmi yayasan.

Operator kereta nasional Jerman tersebut sebenarnya telah membuka forum konsultasi yang melibatkan para juri, termasuk dua pakar sejarah, dalam penamaan kereta cepat itu.

Dan nama 'Anne Frank' keluar sebagai satu dari 25 pilihan teratas.

Dilansir BBC, anggota parlemen Jerman Iris Eberl, dalam akun media sosialnya, menyebut pilihan nama tersebut tak berperasaan karena bisa merujuk pada deportasi yang dialami Anne Frank dan korban lainnya yang juga menggunakan kereta.

Sebaliknya, juru bicara DB Antje Neubauer mengatakan nama Anne Frank justru sebagai simbol toleransi dan mereka tak pernah bermaksud melukai kenangan para korban Perang Dunia II.

"Sebaliknya kami, DB menyadari adanya tanggung jawab sejarah dan memutuskan untuk menjaga nama Anne Frank tetap lestari," tulis pernyataan resmi perusahaan.

Perusahaan operator kereta nasional Jerman itu pun memastikan bakal memberi perhatian serius atas pandangan publik dan akan menggelar diskusi internal dengan persetujuan organisasi Yahudi.

Baca juga: Kereta Cepat Pertama Afrika Segera Meluncur di Maroko


Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana