Lobi RUU Pemilu Buntu, Fraksi Konsultasi dengan Pimpinan Partai

Kamis, 20 Juli 2017 | 19:54 WIB

Ilustrasi PemiluSERAMBI/M ANSHAR Ilustrasi Pemilu

JAKARTA, KOMPAS.com - Lobi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan para pimpinan fraksi terkait Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) buntu. Berlangsung sejak Pukul 14.00 WIB, lobi ditunda dan akan kembali dilanjutkan sekitar Pukul 19.30 WIB. Beberapa fraksi akan kembali mengkonsultasikannya kembali kepada pimpinan partai.

"Maka raparnya diskors dan diberi kesempatan untuk ishoma dan akan dilanjutkan lagi forum lobinya," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem, Johnny G Plate di sela lobi, Kamis (20/7/2017).

Perdebatan menjadi panjang karena masing-masing fraksi mengutarakan pendapatnya. Pada prinsipnya, kata dia, semua fraksi semangat untuk mengambil keputusan secara musyawarah mufakat. Namun, belum ada titik temu sebab masih ada perbedaan pendapat.

"Posisinya masih sama seperti di sidang paripurna bahwa ada 6 fraksi yang dukung paket A, tiga fraksi dukung paket B, dan ada satu fraksi yang tidak memilih atau belum memilih satu dari lima paket," kata Anggota Komisi XI DPR itu.

(Baca: Demokrat Nilai "Presidential Threshold" Tutup Peluang Calon Alternatif)

Sedianya, setelah diambil keputusan terhadap lima isu krusial tersebut, akan langsung dilakukan pengesahan. Poin yang paling alot diperdebatkan adalah perihal presidential threshold, di mana pemerintah bersikeras mempertahankan angka 20-25 persen.

Isu soal metode konversi suara juga menjadi poin yang masih belum disepakati.

Lima fraksi telah sepakat mendukung opsi paket A, sama dengan pemerintah. Enam fraksi tersebut adalah PDI Perjuangan, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, dan Hanura.

Tiga fraksi mendukung opsi paket B, yakni Gerindra, PKS, dan Demokrat.

(Baca: PAN Kembali Munculkan Opsi "Presidential Threshold" 10 Persen)

Perbedaan pada paket A dan B hanya terletak pada besaran ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) dan metode konversi suara.

Sementara PAN sementara memilih paket C, yaini dengan presidential threshold 10-15 persen dan metode konversi suara Hare.

Kompas TV Sidang Paripurna DPR RI akan Putuskan RUU Pemilu




Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Sabrina Asril