Halalbihalal "Teman Ahok", Momen Ahok Umumkan Sikapnya pada Pilkada DKI - Kompas.com
Jumat, 3 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Halalbihalal "Teman Ahok", Momen Ahok Umumkan Sikapnya pada Pilkada DKI

Rabu, 27 Juli 2016 | 07:05 WIB
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Antusias warga di acara Teman Ahok Fair di Gudang Sarinah Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (28/5/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas relawan "Teman Ahok" akan menggelar halalbihalal bersama bakal calon gubernur yang mereka dukung, Basuki Tjahaja Purnama, Rabu (27/7/2016) malam ini. Rencananya halalbihalal juga akan dihadiri oleh petinggi tiga partai politik pendukung Basuki atau Ahok serta beberapa relawan yang telah membantu kinerja Teman Ahok.

Beberapa kesempatan, Ahok mengatakan akan mengumumkan sikapnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 setelah halalbihalal dengan Teman Ahok dan tiga partai politik pendukung.

Ahok yang sebelumnya tegas akan maju melalui jalur perseorangan dengan dukungan Teman Ahok, justru bimbang setelah mendapat dukungan dari Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Jumlah kursi yang dimiliki oleh ketiga partai politik tersebut di DPRD DKI Jakarta mencukupi untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, membenarkan kabar Ahok yang akan mengumumkan sikapnya setelah bertemu dengan relawan serta partai politik.

"Jadi besok (hari ini) halalbihalal dan makan malam bareng. Setelah itu, baru pengumuman, gitu sih," kata Singgih kepada Kompas.com, Selasa (26/7/2016).

Singgih mengaku belum mengetahui jalur apa yang akan ditempuh Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Teman Ahok tak lagi bersikeras meminta Ahok maju perseorangan. Saat ini, lanjut dia, yang terpenting Ahok bisa mencalonkan kembali menjadi gubernur.

"Pasti kami mendukung semua keputusan yang bapak (Ahok) ambil. Sinyal sudah ada, tapj kami enggak bisa menyebutkan," kata Singgih.

Ahok pun memastikan bakal menghadiri acara halalbihalal tersebut. Ahok mengatakan akan mendengarkan keinginan Teman Ahok serta tiga parpol pendukung. Hingga kemarin, Ahok belum memutuskan jalur mana yang akan ditempuh.

"Saya sih tergantung teman-teman duduk, parpol sama Teman Ahok. Yang terbaik saja," kata Ahok. (Baca: Rabu, Ahok Umumkan Kendaraan Politik yang Digunakan untuk Pilkada DKI 2017)

Saling menghargai

Ada berbagai pertimbangan yang harus dibahas sebelum ia memutuskan keputusannya tersebut. Di satu sisi, ia harus menghargai kinerja Teman Ahok yang sudah bekerja keras mengumpulkan satu juta data KTP, mengeluarkan banyak uang, dan menjual merchandise.

"Kami harus menghargai mereka," kata Ahok.

Ahok mengibaratkan maju melalui jalur perseorangan dengan jalan sulit. Adapun jalan sulit yang dimaksud Ahok sesuai dengan revisi UU Pilkada, terutama mengenai verifikasi syarat jalur perseorangan.

Di sisi lain, Ahok mengibaratkan jalur partai politik sebagai jalan tol. Syaratnya hanya mengumpulkan 20 persen dari total kursi di DPRD DKI Jakarta atau 22 kursi untuk dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Ahok telah mengumpulkan dukungan 24 kursi, dari Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

"Kami juga harus mengapresiasi parpol yang melihat sejuta suara rakyat Jakarta yang harus dihargai. Makanya ada parpol yang enggak minta macam-macam, mendukung apa adanya, karena mereka melihat ini ada satu juta suara orang Jakarta yang ingin saya jadi Gubernur lagi," kata Ahok. (Baca: "Teman Ahok" Terima Apa Saja Keputusan Ahok untuk Maju di Pilkada DKI)

Kompas TV Polemik KTP Teman Ahok yang Dibayar 500 Ribu



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor : Fidel Ali