Nakes Positif Covid-19, Penambahan Ruang Isolasi RS di Semarang Terhambat

Kamis, 8 Juli 2021 | 14:33 WIB

Bupati Semarang Ngesti Nugraha meninjau kesiapan penambahan ruang perawatan pasien Covid-19.KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Bupati Semarang Ngesti Nugraha meninjau kesiapan penambahan ruang perawatan pasien Covid-19.

UNGARAN, KOMPAS.com - Rencana penambahan ruang isolasi di rumah sakit di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terkendala banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, nakes di Rumah Sakit Umum (RSU) Gondo Suwarno yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 80 orang.

Sementara total nakes di Kabupaten Semarang yang dinyatakan positif ada 281 orang.

"Ini kita persiapan penambahan ruang perawatan sekaligus mencari tambahan tenaga kesahatan. SDM nanti tambah 20 orang," jelasnya, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: RS di Semarang Pastikan Stok Oksigen untuk Pasien Covid-19 Terpenuhi

Ngesti mengungkapkan, saat ini di RSU Gondo Suwarno ada tujuh tempat tidur ICU.

"Nanti ditambah delapan, sehingga total 15. Empat diperuntukkan untuk ibu hamil risiko tinggi dan yang Covid-19 dialokasikan 11. Ruang isolasi saat ini ada 64 nanti ditambah 20 lagi," jelasnya.

Penambahan ini diperlukan karena ada antrean yang cukup banyak di IGD.

Kemarin, lanjutnya, ada antrean hingga 17 pasien sehingga perlu diantisipasi untuk perawatan lebih lanjut.

"Termasuk juga penambahan kebutuhan oksigen. Selama ini dalam kondisi normal per hari dipasok 2.100 meter kubik (m3) nanti kita upayakan hingga 3.000 m3. Kondisi saat ini hanya dikirim 1.500 sampai 1800 m3," kata Ngesti.

Baca juga: Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Penuh, Wali Kota Malang: Sudah Saatnya Kita Membuat RS Darurat

Sementara di RSU Gunawan Mangunkusumo, kata Ngesti, dari lima ruang ICU akan ditambah dua ruang, ruang HCU ditambah lima tempat tidur dari saat ini 25, dan tempat tidur ruang isolasi dari 49 menjadi 78.

"Untuk tenaga kesehatannya dibutuhkan tambahan 50 orang, tapi baru tersedia 15 orang. Sementara pasokan oksigen yang semula 3.000 m3 akan ditingkatkan jadi 4.000 m3 per hari," paparnya.

Ditegas Ngesti, untuk mengatasi persoalan kekurangan tenaga kesehatan, Pemerintah Kabupaten Semarang telah melakukan komunikasi dengan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Semarang.

"Semoga dalam waktu dekat ini sudah ada jalan keluar dan ada tambahan tenaga kesehatan," Ngesti.


Penulis : Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana
Editor : Dony Aprian