Pasca-OTT KPK, Rumah Kepala Kanwil Kemenag Jatim Sepi, Keluarga Tak Bisa Hubungi

Sabtu, 16 Maret 2019 | 07:12 WIB

Kediaman Kepala Kanwil Kemenag Jatim Haris Arisandi di Jl Siwalankerto Utara, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, tampak sepi pasca operasi senyap yang dilakukan KPK Jumat (15/3/2019).KOMPAS.com/GHINAN SALMAN Kediaman Kepala Kanwil Kemenag Jatim Haris Arisandi di Jl Siwalankerto Utara, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, tampak sepi pasca operasi senyap yang dilakukan KPK Jumat (15/3/2019).

SURABAYA, KOMPAS.com - Kediaman Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Haris Hasanuddin, di Jl Siwalankerto Utara, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, tampak sepi pada Jumat (15/3/2019) malam.

Di rumah berwarna putih dengan bangunan dua lantai itu, hanya terdapat dua mobil terparkir di garasi rumah. 

Salah satu putra Haris Hasanuddin, Ikhwanul Hakim, mengakui bahwa sang ayah belum pulang ke rumah.

"Sejak pagi Bapak keluar rumah, tapi sampai sekarang belum tahu keberadaannya," kata Ikhwan kepada awak media, Jumat.

Baca juga: TKN Anggap OTT Romahurmuziy Berdampak Positif bagi Jokowi

Pihak keluarga, kata Ikhwan, juga belum bisa menghubungi telepon seluler yang biasa digunakan Haris sehari-hari. 

Ia tidak mengetahui ke mana Haris pergi. Sebab, sejak keluar rumah, pihak keluarga belum mendapat kabar apa pun mengenai keberadaan Haris.

Namun, pihaknya sempat mendapat informasi bahwa Haris Hasanuddin adalah salah satu orang yang turut terjaring OTT KPK di Surabaya.

"Iya kami dengar kabar itu (OTT KPK). Tapi dari pihak keluarga enggak ada statement (soal penangkapan Haris Hasanuddin)," ujarnya sambil masuk ke dalam rumah.

Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Informasi dan Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Markus, juga belum bisa menghubungi atasannya tersebut.

"Sampai sekarang saya tidak berhasil menghubungi Pak Kepala Kanwil," kata Markus.

Informasi yang diterima Kompas.com, KPK juga membawa Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, Haris Hasanuddin.

Nama Haris Hasanuddin terdaftar sebagai penumpang dalam daftar rombongan KPK saat akan menuju ke Jakarta. Mereka dibawa melalui Terminal 1 Bandara Juanda, Surabaya.

Saat melakukan OTT di Jawa Timur, rombongan penyidik KPK langsung membawa Romahurmuziy dan Haris Hasanuddin untuk menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim.

Berdasarkan informasi dari petugas bandara, rombongan KPK tiba di Bandara Juanda sekitar pukul 14.45 WIB. Mereka masuk ruang boarding pass keberangkatan domestik melalui Terminal 1 pintu khusus karyawan.

Baca juga: KPK Amankan Uang Sekitar Rp 100 Juta Lebih di OTT Jawa Timur

Sementara itu, petugas di Posko Keamanan Bandara, menyebut bahwa rombongan KPK masuk bersama protokoler khusus dari kepolisian dan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

Salah satu petugas Pomal di Posko Satgaspam TNI AL Bandara Janda, Hartono, mengatakan rombongan KPK menunggu di pesawat Gate 7 keberangkatan domestik.

Menurut daftar rombongan, ia menyebut kurang lebih ada 13 orang di dalam rombongan yang dimungkinkan menaiki pesawat berbeda.

Daftar 13 orang yang dibawa KPK ke Jakarta:

1. Mochammad Romahurmuziy (Ketum PPP)

2. Haris Hasanuddin (Kepala Kanwil Kemenag Jatim)

3. Muh. Muafaq Wirahadi (Kepala Kankemenag Gresik)

4. Harun Al Rasyid

5. Agtaria Adriana

6. Rieswin Rachwell

7. Condro Raharjo (pengamanan)

8. Amin Nuryadi

9. Abdul Wahab

10. Mochamad Sachrun Najib

11. Ni Made Dewi Suryani

12. Arief N Kuncoro

13. Herdiyanto Prabowo (pengamanan)

Kompas TV Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan aksi diam selama tujuh ratus menit di teras gedung merah putih KPK, Selasa (12/3). Aksi ini dilakukan untuk memeringati tujuh ratus hari pasca-penyidik KPK Novel Baswedan yang disiram air keras oleh pelaku yang hingga kini belum tertangkap. Mereka juga memegang light stick dan poster yang bertuliskan dukungan pada penyidik senior KPK itu. Wadah pegawai KPK bersama dengan Koalisi Masyarakat Sipil meminta presiden membentuk tim gabungan pencari fakta yang independen, karena tim bentukan kepolisian dinilai tidak mampu membongkar otak pelaku penyiraman air keras. #TerorNovelBaswedan #700HariTerorNovel #NovelBaswedan






Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman
Editor : Khairina