BTN Masih Kaji Rencana "Spin Off" Unit Usaha Syariah - Kompas.com
Senin, 6 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

BTN Masih Kaji Rencana "Spin Off" Unit Usaha Syariah

Senin, 24 Oktober 2016 | 21:30 WIB
KONTAN/ Baihaki Ilustrasi. Bank BTN

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan masih melakukan kajian terhadap rencana spin off alias pemisahan dari perusahaan induk terhadap unit usaha syariah (Uus). Kajian tersebut dilakukan secara internal oleh BTN dan dibantu pula oleh konsultan.

"Sekarang sedang ada kajian tentang spin off oleh internal dan dibantu konsultan," kata Direktur BTN Ony Febriarto Rahardjo dalam konferensi pers di Menara Bank BTN, Senin (24/10/2016).

Ony menjelaskan, perseroan pada dasarnya menargetkan rencana spin off Uus pada tahun 2018. Akan tetapi, apabila prosesnya bisa dilakukan lebih cepat, maka spin off Uus BTN bisa dilakukan pada semester II tahun 2017 mendatang.

Terkait bisnis Uus BTN, Ony menjelaskan bisnis Uus BTN tidak ada perbedaan yang berarti dengan bisnis konvensional BTN, yakni di bidang perumahan.

Portofolio pembiayaan Uus BTN didominasi oleh sektor perumahan, yakni 90 persen.

"NPF (rasio pembiayaan bermasalah/non performing financing) 1,1 persen. Secara keseluruhan di-manage dengan baik dan sangat selektif," jelas Ony.

Dalam laporan kinerja keuangan BTN untuk kuartal III 2016 disebutkan, aset Uus BTN per 30 September 2016 tercatat sebesar Rp 16,3 triliun.

Angka ini tumbuh 23,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,2 triliun.

Sementara itu, penghimpunan dana Uus BTN juga dilaporkan meningkat 27,7 persen dari Rp 10,5 triliun pada kuartal III 2015 menjadi Rp 13,4 triliun pada kuartal III 2016.

Adapun pembiayaan yang disalurkan pada kuartal III 2016 mencapai Rp 13 triliun, tumbuh 24,1 persen dibandingkan Rp 10,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan demikian, keuntungan Uus BTN per kuartal III 2016 tercatat Rp 230 miliar. Realisasi ini tumbuh 17,4 persen dibandingkan Rp 196 miliar pada kuartal III 2015.

Kompas TV Ekonomi Syariah Kian Redup 2016, Kok Bisa?



Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika