Penipuan Sumbangan Dana Renovasi Mencatut Nama Ganjar Pranowo Dialami Takmir Masjid di Sukoharjo

Kamis, 24 Februari 2022 | 09:03 WIB

Ilustrasi penipuan lewat teleponSHUTTERSTOCK/Adha Gazhali Ilustrasi penipuan lewat telepon

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Penipuan sumbangan dana renovasi masjid dengan mencatut nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dialami oleh takmir Masjid Rohman Dukuh Sono, Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa penipuan sumbangan dana renovasi masjid terjadi pada Selasa (22/2/2022) sore.

Awalnya, pelaku menghubungi takmir Masjid Rohman Sono melalui pesan WhatsApp (WA).

Baca juga: Korban Penipuan Arisan Online Bodong di Banjarmasin Terus Bertambah, Kini Berjumlah 356 Orang

Pelaku yang mengatasnamakan Ganjar Pranowo berniat memberikan sumbangan dana renovasi Masjid Rohman Sono sebesar Rp 12,5 juta.

Pelaku juga meminta takmir masjid agar mengirimkan uang sumbangan sebesar Rp 2,5 juta dari Rp 12,5 juta tersebut kepada salah satu yayasan di Palur, Mojoloban.

Namun, setelah dicek ke rekening tujuan, ternyata tidak ada transferan uang sesuai dengan nominal yang disampaikan oleh pelaku.

"Saya kroscek dulu ke bank tujuan pengiriman. Setelah saya kroscek tidak ada (transferan masuk)," kata Ketua Takmir Masjid Rohman Solo, Suhardi dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (24/2/2022).

Suhardi juga menyampaikan dalam percakapannya tersebut pelaku mengatakan akan berkunjung ke Masjid Rohman Solo pada Jumat besok.

"Dia (pelaku) katanya pada hari Jumat mau berkunjung ke Masjid Rohman setelah Ashar," ungkap dia.

Baca juga: Korban Penipuan Arisan Online Berdatangan Melapor ke Polresta Banjarmasin, Totalnya Berjumlah 126 Orang

Mengenai penipuan bantuan ini, kata Suhardi sudah disampaikan kepada panitia pembangunan atau renovasi Masjid Rohman.

"Baru kali ini (penipuan) dengan mengatasnamakan Bapak Ganjar Pranowo. Kemarin-kemarin tidak pernah ada. Saya juga bilang sama teman-teman panitia pembangunan tunggu dulu jangan-jangan itu penipuan," katanya.

Suhardi mengatakan sempat curiga dengan pelaku yang memintanya untuk mentransferkan uang sumbangan tersebut ke yayasan.

Baca juga: Kasus Penipuan Arisan Online yang Libatkan Istri Anggota Polisi Diambil Alih Polda Kalsel

"Kalau memang dia pejabat mau membantu kok suruh ambilkan Rp 2,5 juta untuk bantuan yayasan. Saya juga curiga," ungkapnya.

Pihaknya mengatakan akan mengambil pelajaran dari peristiwa ini dan tidak melaporkannya ke polisi.

"Saya tidak lapor polisi. Sudahlah namanya penipuan sekarang banyak. Harapannya dengan ini tidak terjadi pada yang lainnya. Tetap waspada dan berhati-hati," kata Suhardi.


Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani
Editor : Ardi Priyatno Utomo