"Ganjar Juga Kader, tapi Aspirasi dari Bawah untuk Puan"

Selasa, 22 Juni 2021 | 10:57 WIB

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sri Rahayu memberikan sambutan pada Rakerda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Gedung Kesenian, Kota Blitar, Senin (21/6/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sri Rahayu memberikan sambutan pada Rakerda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Gedung Kesenian, Kota Blitar, Senin (21/6/2021)

BLITAR, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sri Rahayu mengatakan, meski Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga kader PDI Perjuangan namun tidak ada dewan pengurus cabang (DPC) yang mengusulkan namanya sebagai calon presiden 2024.

Sebaliknya, ujar anggota DPR yang berangkat dari daerah pemilihan VI Jawa Timur itu, nama Puan Maharani lah yang diusulkan oleh seluruh DPC PDI Perjuangan yang ada di Jawa Timur.

"Ganjar juga kader, sama saja. Tapi kalau aspirasi dari DPC kita kan tidak boleh, 'eh kamu jangan membuat aspirasi seperti itu', kan tidak bisa," ujar Sri yang ditemui Kompas.com usai Rakerda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Blitar, Senin malam (21/6/2021).

Baca juga: Pilpres 2021, 38 DPC PDI-P Jawa Timur Ajukan Puan Maharani sebagai Calon Presiden

Rahayu mengatakan, dari 38 DPC PDI Perjuangan di Jawa Timur tidak ada yang merekomendasikan nama Ganjar Pranowo atau nama lain selama Rakerda.

Dia juga mengatakan, tidak ada instruksi khusus dari pihak mana pun untuk memberikan rekomendasi kepada anak Ketua Umum PDI Perjuangan itu untuk menjadi calon presiden.

Menurutnya, dukungan terhadap anak Ketua Umum PDI Perjuangan itu pada Rakerda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur murni aspirasi dari bawah melalui forum rapat kerja tingkat DPC (rakercab).

"Enggak. Tidak ada instruksi itu. Itu 'bottom-up'. Dari bawah. DPD (Jawa Timur) tinggal mengakomodir saja. Kan sebelum Rakerda ada Rakercab di tiap cabang," ujarnya.

Baca juga: Detik-detik Truk Pengangkut 17 Warga Terbalik, 3 Tewas dan 14 Terluka


 

Ketua DPR Puan Maharani dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara DPR dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (21/6/2021).Dokumentasi DPR Ketua DPR Puan Maharani dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara DPR dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (21/6/2021).
Rahayu menyebut, jika pada Rakerda seluruh cabang mengusulkan nama Puan Maharani sebagai calon presiden, berarti nama Puan juga yang diusulkan kader dan pengurus partai di tingkat bawah melalui forum Rakercab.

Rahayu juga menampik jika dikatakan rekomendasi yang diberikan Rakerda PDI Perjuangan Jawa Timur kepada Puan Maharani sebagai calon presiden merupakan reaksi terhadap adanya dikotomi Ganjar-Puan.

Ditanya kenapa tidak ada yang mengusulkan nama Ganjar padahal dia memiliki elektabilitas yang lebih tinggi, Rahayu mengatakan seseorang bisa saja berubah naik atau turun.

Baca juga: Seluruh DPC PDI-Perjuangan Jatim Sepakat Ajukan Puan sebagai Capres di Pilpres 2024


Sementara, ujarnya, pemilihan presiden masih lama sehingga masih ada waktu panjang yang bisa saja membuat elektabilitas Ganjar turun dan elektabilitas Puan naik.

"Kita kan masih jauh. Masih panjang. Dan nanti sekali lagi, semua keputusan ada di tangan Ibu Ketum. Kita kan namanya kader kan boleh-boleh saja. Punya cita-cita kan boleh," ujarnya.

Rahayu menghimbau semua pihak khususnya di internal PDI Perjuangan untuk mengikuti saja mekanisme yang ada di partai.

"Kita ikuti saja dulu alur dari temen temen yang di bawah. Ini masih berupa rekomendasi. Semua nanti akan diolah di Rakernas," ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Komplotan Spesialis Pencuri Anjing di Papua, Semalam Dapat 7 Ekor dan Raup Uang Jutaan

Rahayu menilai, wajar bahwa selama Rakercab maupun Rakerda muncul rekomendasi nama calon presiden.

Menurutnya, aspirasi lain yang muncul selama Rakerda PDI Perjuangan Jawa Timur itu adalah bahwa calon presiden yang diusung partai harus figur yang juga merupakan kader partai.

"Kalau kemudian mereka memunculkan rekomendasi antara lain Ibu Puan Maharani atau Mbak Puan Maharani sebagai calon presiden ya ndak masalah. Kan (Puan) kader sendiri," ujarnya.

Menurutnya, selain pemilihan presiden masih lama, keputusan terakhir terkait calon presiden dari PDI Perjuangan berada di tangan Megawati Soekarnoputri.

"Kita tegak lurus kepada keputusan Ibu Ketum," tegasnya.


Penulis : Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani
Editor : Pythag Kurniati