Pilpres 2021, 38 DPC PDI-P Jawa Timur Ajukan Puan Maharani sebagai Calon Presiden

Selasa, 22 Juni 2021 | 06:56 WIB

Ketua DPR Puan Maharani dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara DPR dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (21/6/2021).Dokumentasi DPR Ketua DPR Puan Maharani dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara DPR dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (21/6/2021).

KOMPAS.com - Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI-Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mengatakan, 38 DPC PDI-Perjuangan mengusulkan Puan Maharani sebagai calon presiden.

Keputusan tersebut diambil saat semua DPC PDI-P menggelar Rakerda di Gedung Kesenian, Kota Blitar, Jawa Timur.

"Jadi salah satu keputusan pentingnya adalah kami mengusulkan Ibu Puan Maharani untuk menjadi calon presiden Republik Indonesia dari PDI-Perjuangan," ujar Untari usai Rakerda, Senin (21/6/2021) petang.

Baca juga: Mengapa PDI Perjuangan Jawa Timur Pilih Puan daripada Ganjar sebagai Capres di Pilpres 2024?

Ia mengatakan, 38 DPC termasuk empat DPC dari Pulau Madura yang hadir secara virtual.

"Semua DPC usulannya sama, termasuk empat DPC dari Pulau Madura yang hadir secara virtual karena pandemi," ujarnya.

"Keputusan ini didasarkan dari 'floor'. Seluruh daerah karakter budaya Arek, Madura, Mataraman, Tapal Kuda, dan Pantura semuanya mengusulkan Ibu Puan," ujarnya.

Terkait usulan tersebut, DPD PDI-P Jatim akan membawa usulan tersebut ke rapat kerja nasional yang akan digelar pada Agustus 2021.

Baca juga: Seluruh DPC PDI-Perjuangan Jatim Sepakat Ajukan Puan sebagai Capres di Pilpres 2024

Meski semua DPC Jatim bulat mengusulkan Puan Maharani, keputusan terakhir akan diserahkan kepada Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.

Siapa pun nantinya yang ditunjuk oleh Ketua Umum, DPD PDI-P tetap akan menerima kandidatnya.

"Siapa pun nanti yang ditunjuk Ibu Ketum, kami siap menerima, tapi kami usulkan Ibu Puan," ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meroket, Puan: Arahan Pemerintah Pusat Sangat Diperlukan


Pilih Puan dibandingkan Ganjar

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno pada Rakerda PDI Perjuangan Jawa Timur, Senin (21/6/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno pada Rakerda PDI Perjuangan Jawa Timur, Senin (21/6/2021)
Sementara itu, berdasarkan hasil sejumlah survei, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut memiliki elektabilitas lebih tinggi dibandingkan Puan.

Menanggapi hal tersebut, Untari berdalih dukungan kepada Puan dikarenakan Puan adalah kader partai.

Selain itu, mesin politik lebih dominan dalam menentukan keterpilihan calon presiden dibandingkan modal elektabilitas tinggi seperti yang dimiliki Ganjar Pranowo.

"Dulu saat (pemilihan gubernur) Jawa Tengah Ganjar juga begitu (elektabilitas rendah), tapi partai bergerak akhirnya besar (elektabilitasnya)," ujar Untari, usai Rakerda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, di Gedung Kesenian, Kota Blitar, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Soal Isu Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Ini Tanggapan Rachmawati Soekarnoputri

Ia menyebutkan, hal serupa juga terjadi pada calon kepala daerah di berbagai tempat termasuk kepala daerah tingkat dua, seperti pemilihan bupati Ponorogo dan wali kota Surabaya.

Menurutnya, calon-calon yang diusung oleh PDI Perjuangan awalnya memiliki elektabilitas rendah. Namun, setelah mesin partai bekerja, elektabilitas mereka naik dan berhasil memenangi kontestasi.

"Partai yang akan memetakan dan menghitung seluruh potensi dan proyeksi," ujar dia.

Baca juga: Minta Kepala Daerah Jujur soal Kondisi Covid-19, Puan: Jangan Sudah Terlambat Baru Lapor Pemerintah Pusat

Selain itu, Utari mengatakan, pencalonan Puan yang disiapkan jauh sebelum pilpres adalah hal yang wajar.

Ia mencontohkan nama Joko Widodo yang sudah dibicarakan empat tahun sebelum pilpres.

"Pak Jokowi juga begitu, sekitar empat tahun sebelumnya sudah dibicarakan. Jangankan pilpres, mau mantu saja persiapannya panjang," ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)


Penulis :
Editor : Rachmawati