"Semoga Kapalnya Bisa Terangkat, Mudah-mudahan Mendapat Mukjizat Allah, Seluruh Awak Bisa Selamat"

Selasa, 27 April 2021 | 10:04 WIB

Istri Serda Mes Guntur Ari Prasetyo, Berda Asmara, bersama Rektor Unusa Prof Ir Achmad Jazidie dan Ketua Rais Syuriah PCNU Surabaya KH Mas Sulaiman saat konferensi pers di Kampus Unusa Surabaya, Senin (26/4/2021).KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Istri Serda Mes Guntur Ari Prasetyo, Berda Asmara, bersama Rektor Unusa Prof Ir Achmad Jazidie dan Ketua Rais Syuriah PCNU Surabaya KH Mas Sulaiman saat konferensi pers di Kampus Unusa Surabaya, Senin (26/4/2021).

SURABAYA, KOMPAS.com - Isak tangis dan suasana haru begitu terasa saat sivitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar shalat gaib dan tahlil di halaman kampus Unusa.

Mereka berduka lantaran salah satu awak kapal selam KRI Nanggala-402 adalah Serda Mes Guntur Ari Prasetyo.

Serda Mes Guntur Ari Prasetyo merupakan suami dari Dosen PG PAUD FKIP Unusa, Berda Asmara.

Shalat gaib dan tahlil di halaman Unusa itu dipimpin Ketua Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya, KH Mas Sulaiman. 

Para jemaah yang terdiri dari dosen dan karyawan terlihat khusyuk mengikuti ibadah. Sementara Berda Asmara datang bersama keluarga saat prosesi tahlil berlangsung.

Baca juga: Sersan yang Rajin Shalat dan Mengaji Itu Kini Berpatroli dalam Keabadian Bersama KRI Nanggala-402

Menggunakan setelan biru tua, Berda langsung mengambil tempat di antara para jemaah perempuan. Wajahnya tampak tegar meskipun gurat kesedihan itu masih terlihat jelas.

Usai shalat gaib, Berda Asmara masih berharap ada keajaiban setelah Panglima TNI menyatakan semua awak KRI Nanggala-402 telah gugur.

"Semoga hari ini ada kabar baik, semoga hari ini kapalnya bisa terangkat. Terutama untuk para awak kru KRI Nanggala-402 mudah-mudahan dikabulkan dan mendapat mukjizat Allah, seluruh awak kapal bisa terselamatkan," kata Berda di lokasi, Senin.

Sementara itu, Rektor Unusa Prof Ir Achmad Jazidie mengatakan, dalam beberapa hari ke depan Unusa menetapkan status berduka.


 

Bahkan duka mendalam juga dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia atas musibah tenggelamnya KRI Nanggala-402.

"Hari ini Unusa menggelar shalat gaib dan tahlil karena di antara ke-53 awak kapal selam itu, ada seorang serda mesin, Serda Mes Guntur Ari Prasetyo adalah suami dari Bu Berda Asmara, dosen PG PAUD FKIP Unusa," kata Jazidie. 

Menurut dia, shalat gaib dan tahlil ini sesuai dengan imbauan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Baca juga: Duka Keluarga Awak KRI Nanggala-402 di Tulungagung, Orangtua Masih Berharap Anaknya Selamat

"Para pahlawan insya Allah syuhada, yang telah gugur dalam musibah kapal selam KRI Nanggala-402," kata Jazidie. 

Dalam kesempatan itu, ia pun mengajak semua pihak berdoa agar para awak kapal, khususnya Serda Mes Guntur Ari Prasetyo, mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

Ia juga mendoakan yang terbaik bagi para pahlawan yang gugur dalam tugas. Unusa juga akan memberikan beasiswa bagi putri almarhum hingga jenjang kuliah.


Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman
Editor : Dheri Agriesta