Ketua PWNU Jatim Gratiskan Biaya Ponpes dan Sekolah bagi Anak Awak KRI Nanggala-402

Selasa, 27 April 2021 | 06:49 WIB

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar siap memberikan pendidikan pondok pesantren dan sekolah gratis kepada putra-putri awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur.

Pengasuh Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad Gasek Malang itu mengatakan, anak-anak dari awak kapal selam KRI Nanggala-402 dapat langsung datang ke Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, terutama yang berasal dari Jawa Timur.

Baca juga: Awak KRI Nanggala-402 Gugur, Polisi Shalat Ghaib, Bupati Jombang Pimpin Doa Bersama

"Saya siapkan gratis (bagi anak-anak dari awak kapal selam KRI Nanggala-402), kalau mau mondok dan sekolah di pondok kulo (ponpes Sabilur Rosyad)," kata KH Marzuki Mustamar saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2021).

KH Marzuki Mustamar menyampaikan, pondok pesantrennya sama seperti pondok salaf NU lainnya, namun ada pendidikan formal jenjang SMP dan SMA, serta banyak pula santri yang kuliah di pesantren tersebut.

Ia menyampaikan, PWNU Jatim juga menyiapkan paket beasiswa sekolah dan mondok ke beberapa pesantren dan sekolah NU di Jatim, lewat jaringan Asosiasi Pesantren (RMI) NU dan PW LP Maarif NU Jatim.

Duka menyelimuti Indonesia setelah KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam dan awak kapal yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur.

Sebelum dinyatakan tenggelam, kapal selam buatan Jerman tersebut dilaporkan hilang kontak pada Rabu (22/4/2021) dini hari, saat melakukan latihan di perairan utara Pulau Bali.

Beberapa hari setelah pencarian, kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudho Margono mengatakan, kapal selam tersebut ditemukan terbelah menjadi tiga bagian.

Baca juga: Sersan yang Rajin Shalat dan Mengaji Itu Kini Berpatroli dalam Keabadian Bersama KRI Nanggala-402

"Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala, jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian," kata Yudo dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (25/4/2021).

Kondisi kapal terbelah menjadi tiga bagian dan tenggelam di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.


Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman
Editor : Dheri Agriesta