Lantik Bupati Tegal, Ganjar Pranowo Ingatkan soal Integritas

Selasa, 8 Januari 2019 | 15:10 WIB

Pelantikan Bupati Tegal periode 2019-2024 di Gedung Gradika Bhakti Praja, Semarang, Selasa (8/1/2019).Dok. Humas Pemprov Jateng Pelantikan Bupati Tegal periode 2019-2024 di Gedung Gradika Bhakti Praja, Semarang, Selasa (8/1/2019).


SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik Bupati Tegal dan Wakil Bupati Tegal Umi Azizah dan Sabilillah Ardie di Gedung Gradhika, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Selasa (8/1/2019).

Ganjar mengingatkan kepada kepala daerah periode 2019-2024 itu agar menjaga integritas dalam memimpin wilayah.

"Godaan terbesar pemimpin daerah adalah soal lelang jabatan, proyek, dan komisi. Maka integritas harus nomor satu," kata Ganjar.

Baca juga: Kasus Suap Bupati Purbalingga, KPK Tak Akan Panggil Ganjar Pranowo

Pria 50 tahun itu menuturkan, integritas seorang pemimpin sangat menentukan dalam memimpin jalannya birokrasi. Birokrasi yang bersih akan mendorong pada perbaikan di sektor pelayanan kepada masyarakat.

Ganjar berpesan agar sektor pelayanan publik harus bersih dan dapat melayani. Sembari proses itu, Umi juga diminta agar para pejabat di Pemkab Tegal melaporkan secara rutin harta kekayaannya di LHKPN.

"Hal itu harus dilakukan dengan baik, karena itu yang selalu jadi sorotan masyarakat," pinta Ganjar.

Umi Azizah menjadi pemenang di Pilkada Kabupaten Tegal di Pilkada Juni 2018 lalu. Umi kala itu dicalonkan sebagai wakil bupati berpasangan dengan Enthus Susmono.

Namun, di tengah jalan, Ki Enthus meninggal dunia, sehingga posisi calon bupati dihadirkan oleh Umi. Sementara untuk posisi wakilnya digantikan oleh Sabilillah Ardie.

Baca juga: Ternyata Tak Ada Warteg di Tegal...

Ganjar menambahkan, bupati dan wakilnya harus kompak dalam memimpin wilayah. Jangan ada dualisme kepemimpinan.

"Bupati dan wakil harus kompak agar bisa sejalan dan mempercepat pembangunan," ucap Ganjar.

Secara khusus, Ganjar juga meminta agar bupati terpilih untuk fokus bersama-sama mengatasi kemiskinan. Penurunan kemiskinan harus dilakukan dengan keroyokan agar persoalan itu cepat terurai.


Penulis : Kontributor Semarang, Nazar Nurdin
Editor : Robertus Belarminus