20 Hari Terombang-ambing di Laut, 5 Warga Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh

Jumat, 6 April 2018 | 13:16 WIB

Foto udara ini diambil pada 9 Februari 2018 menunjukkan desa warga etnis Rshingya yang sudah diratakan dengan buldoser di Myanmar. (AFP)- Foto udara ini diambil pada 9 Februari 2018 menunjukkan desa warga etnis Rshingya yang sudah diratakan dengan buldoser di Myanmar. (AFP)

ACEH TIMUR, KOMPAS.com – Sebanyak lima warga Rohingnya terdampar di tempat pendaratan ikan (TPI) Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (6/4/2018). Kelimanya, yaitu Mursyidik (28), M Ilyas (33), Kamal Husen (8), Syamimah (15) dan Mominah (20).

Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro menyebutkan, ke lima imigran tersebut diselamatkan nelayan Aceh dengan Kapal Motor Karunia King sekitar 176 mil dari daratan Aceh Timur.

“Menurut pengakuan mereka, sudah 20 hari terdampar dengan kapal seadanya di lautan. Mereka lalu diselamatkan nelayan,” sebutnya.

Setiba di daratan, mereka langsung disambut tim Basarnas, TNI/Polri dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Zubir Mahmud untuk pemeriksaan kesehatan.

“Menurut cerita mereka, awalnya dari Rohingnya sana mereka 10 orang. Dalam perjalanan menggunakan sampan, mereka terombak ambing dan kekurangan bahan makanan, lima dari mereka meninggal dunia di laut lepas,” terangnya.

Baca juga : Tersetrum, Seorang Pekerja di Bendungan Jokowi di Aceh Tewas

Saat ini, polisi berkoordinasi dengan Imigrasi Kota Langsa untuk penanganan lebih lanjut terhadap imigrasi tersebut.

“Nanti penanganan berikutnya kita tunggu Imigrasi Langsa,” pungkasnya.

Baca juga : Prostitusi Online di Banda Aceh Terbongkar, Sejumlah Mahasiswi Terlibat\

Kompas TV Umat Islam Rohingya di Yangon, Myanmar merasa semakin sering mendapatkan perlakuan yang diskriminatif.




Penulis : Kontributor Lhokseumawe, Masriadi
Editor : Farid Assifa