Alasan Liga 1 Dibuka dengan Laga Persija Vs Bhayangkara FC

Kamis, 8 Maret 2018 | 18:20 WIB

Pemain Persija Jakarta Marko Simic melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Tampines Rovers pada laga kedua Grup H Piala AFC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (28/2/2018). Persija menang telak dengan skor 4-1.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pemain Persija Jakarta Marko Simic melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Tampines Rovers pada laga kedua Grup H Piala AFC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (28/2/2018). Persija menang telak dengan skor 4-1.

KOMPAS.com - CEO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Risha Adi Wijaya, mengemukakan alasan laga Bhayangkara FC melawan Persija Jakarta menjadi pembuka Liga 1 musim 2018.

Risha Adi Wijaya mengaku bahwa pertemuan kedua tim dipilih untuk memeriahkan laga pembuka yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (23/3/2018).

Pertandingan diprediksi akan meriah karena kedua tim adalah juara dari dua kejuaraan berbeda.

"(Kedua tim dipertemukan) supaya pembukaan meriah karena Bhayangkara dan Persija adalah tim juara," kata Risha Adi Wijaya kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Baca juga: Sejarah Klub Indonesia di Piala AFC, Nyaris Semua Lolos dari Fase Grup

"Sesuai tradisi, yang menjadi tuan rumah laga pembuka adalah juara liga. Tadi ada perbincangan di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) membicarakan hal itu, keputusannya dari sana," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa keputusan itu tak diambil spontan, melainkan sudah termasuk dalam semua jadwal pertandingan dalam sistem kompetisi penuh.

"Kami punya rumusan soal jadwal kenapa laga pertama tim ini atau tim itu. Kenapa away-nya harus tim ini. Jadi, kami tidak serta-merta menunjuk laga ini jadi pembuka, enggak seperti itu," ujarnya.

"Musim lalu, Persib jadi laga pembuka melawan Arema FC karena mereka juara bertahan musim 2014. Pada 2015 kompetisi berhenti, ISC (Indonesia Soccer Championship) 2016 kompetisi tidak resmi. Lawannya Arema yang juara Piala Presiden (2017)," tuturnya. (M Robbani)

 


Penulis : Eris Eka Jaya
Editor : Eris Eka Jaya