Madura United Anggap Utang Subsidi Jadi Sebab Mundurnya Jadwal Liga 1

Minggu, 4 Maret 2018 | 15:35 WIB

Pemain Madura United bersiap memulai laga melawan PS Tira Bantul didampingi manajer Haruna Soemitro (ketiga dari kiri) pada pekan kedua Piala Presiden 2018 Grup C di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/01/2018) sore.SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM Pemain Madura United bersiap memulai laga melawan PS Tira Bantul didampingi manajer Haruna Soemitro (ketiga dari kiri) pada pekan kedua Piala Presiden 2018 Grup C di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/01/2018) sore.

KOMPAS.com - Manajer Madura United, Haruna Soemitro, pesimistis bahwa kompetisi Liga 1 bisa dimulai sesuai dengan jadwal terbaru antara 18-25 Maret 2018.

Keyakinan Haruna Soemitro tersebut lantaran hingga detik ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, belum bisa menyelesaikan tunggakan utang subsidi kepada klub-klub Liga 1.

Bagi Haruna, terus molornya jadwal start Liga 1 sangat berkaitan dengan belum beresnya kewajiban dari operator dalam menyelesaikan tanggungan subsidi musim 2017.

Tanggungan itu adalah kepada 18 klub yang mengikuti kompetisi.

Baca juga: Wasit Cedera Saat Pemanasan, Laga Tottenham Hotspur Vs Huddersfield Town Nyaris Libatkan Penonton sebagai Wasit Cadangan

"Sebenarnya, kick-off ini bisa dibilang sebuah polemik tanpa ujung," kata Haruna.

"Kenapa begitu, karena sumber masalahnya, masih belum ada kepastian soal sisa pembayaran dari musim 2017. Ini mendatangkan kesulitan bagi klub untuk bisa memulai kick-off," ucapnya menambahkan.

Soal utang subsidi ini, Haruna merasa sebenarnya klub sudah berkali-kali mencoba menagih dengan berbagai cara.

Namun, belum ada solusi nyata dari operator.

"Kami tidak pernah lelah untuk bisa menagih utang ini, mulai surat hingga di forum dan pertemuan. Namun, memang belum ada solusi nyata hingga sekarang. Tentu saja klub akan kesulitan," tuturnya.

Mantan pengurus Persebaya Surabaya ini menegaskan bahwa solusi dari sengkarut ini hanyalah satu, utang subsidi musim 2017 bisa diselesaikan.

"Selama belum ada penyelesain nyata dari PSSI dan PT LIB, ya masih sulit mulai. Kuncinya kalau masalah ini selesai, ya baru bisa kami menatap masa depan," ujar Haruna.

"Selama masih begini, ya sekali lagi, klub akan kesulitan dalam menjalankan program," ujarnya. (Suci Rahayu)


Penulis : Eris Eka Jaya
Editor : Eris Eka Jaya