Bagaimana Kelanjutan Barter Komoditas dengan Sukhoi Rusia?

Rabu, 20 Desember 2017 | 13:39 WIB

Sukhoi Su-35KnAAPO Sukhoi Su-35

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah dengan untuk melakukan imbal dagang atau barter sejumlah komoditas dengan pesawat Sukhoi dari Rusia belum terlaksana. Pasalnya, kedua negara belum menyepakati rencana barter tersebut.

Dikrekur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu kontrak antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan Pemerintah Rusia mengenai barter tersebut. 

"Masih berjalan, tapi intinya kan menunggu main kontraknya dulu," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (20/12/2017). 

Namun sayangnya, Oke enggan mengungkapkan proses selanjutnya terkait imbal dagang atau barter komoditas dengan Sukhoi tersebut. 

Baca juga : Kemahalan, Pemerintah Nego Ulang Harga Barter 11 Sukhoi

"Itu (prosesnya) tanya di Kemenhan," imbuh dia.

Dalam proses terakhir barter tersebut, pemerintah masih melakukan renegosiasi dengan pihak Rusia.

Pasalnya, dengan hasil imbal dagang 16 komoditas senilai 1,14 miliar dollar AS atau Rp 15,3 triliun (Kurs Rp 13.500) hanya mendapatkan 11 Sukhoi SU-35. 

Padahal, berdasarkan data Wikipedia, harga satu unit pesawat Sukhoi SU-35 diperkirakan antara 40 juta dollar AS hingga 65 juta dollar AS.

Artinya, dengan imbal dagang 1,14 miliar dollar AS, harusnya jumlah pesawat yang bisa didapat sekitar 15 unit - 17 unit.

Baca juga : Harga 11 Sukhoi Hasil Barter Komoditas sekitar Rp 15 Triliun

Regoisasi akan dilakukan oleh Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan. Nantinya ada 16 komoditas yang akan dimasukkan ke dalam kesepakatan imbal dagang dalam pengadaan Sukhoi tersebut.

Produk tersebut antara lain CPO beserta turunannya, tekstil dan furnitur. Selain itu, produk pertahanan buatan Indonesia juga akan masuk dalam komoditas yang diimbaldagangkan. Ke-16 produk tersebut merupakan permintaan dari Rusia.

Kompas TV Pesawat model terbaru diperlihatkan melalui ajang tahunan Dubai Airshow.




Penulis : Achmad Fauzi
Editor : Aprillia Ika