Barter Komoditas dengan Sukhoi, Mendag akan Temui Menteri Pertahanan

Kamis, 10 Agustus 2017 | 18:59 WIB

Sebuah pesawat Sukhoi Su-30 EPA/Sergei Chirikov Sebuah pesawat Sukhoi Su-30

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melakukan imbal dagang atau barter komoditas perkebunan seperti karet, kopi, teh, dan minyak sawit dengan pesawat Sukhoi dari Rusia akan dibahas bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita belum menjelaskan lebih lanjut skema barter yang akan dilaksanakan kedua negara, sebab masih akan dibahas bersama dengan Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu terkait mekanisme barter yang akan dilakukan.

"Nanti sama Pak Menhan (penjelasan rencana barter)," ujar Mendag Enggartiasto di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

(Baca: Dibanding Sukhoi, Pemerintah Disarankan Barter dengan Bahan Pokok yang Masih Impor)

Disamping rencana imbal dagang, Mendag juga berharap Indonesia dan Rusia akan segera menyepakati perjanjian kerja sama perdagangan melalui Indonesia-Russia Prefential Trade Agreement (PTA) dan Indonesia-Eurasia FTA.

Mendag menilai, Rusia mempunyai peran strategis dalam hal perdagangan dengan Indonesia, sebab, negara tersebut menjadi pintu gerbang produk Indonesia ke Eurasia yang terdiri dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kyrgyzstan.

Berdasarkan data Kemendag, selama ini, Rusia telah menjadi mitra dagang dengan total nilai perdagangan Indonesia dan Rusia tahun 2016 tercatat 2,11 miliar dollar AS.

Indonesia surplus 410,9 juta dollar AS  dari perdagangan sektor nonmigas. Ekspor nonmigas Indonesia tercatat 1,26 miliar dollar AS, sedangkan impor nonmigas Indonesia dari Rusia tercatat 850,6 miliar dollar AS.


Penulis : Pramdia Arhando Julianto
Editor : Muhammad Fajar Marta