Kemahalan, Pemerintah Nego Ulang Harga Barter 11 Sukhoi

Jumat, 22 September 2017 | 06:30 WIB

Presiden Joko Widodo menaiki pesawat Sukhoi dan mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-71 kepada TNI Angkatan Udara di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017).Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo menaiki pesawat Sukhoi dan mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-71 kepada TNI Angkatan Udara di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah ingin, dengan imbal dagang senilai 1,14 miliar dollar AS yang awalnya akan digunakan untuk mendapatkan 11 Sukhoi SU- 35, bisa mendapatkan pesawat lebih dari yang direncanakan.

Maklum saja, berdasarkan data Wikipedia, harga satu unit Pesawat Sukhoi SU-35 diperkirakan antara 40 juta dollar AS-65 juta dollar AS.

Artinya, dengan imbal dagang 1,14 miliar dollar AS, harusnya jumlah pesawat yang bisa didapat sekitar 15 unit - 17 unit.

Mardiasmo, Wakil Menteri Keuangan mengatakan, untuk mewujudkan keinginan tersebut pemerintah akan merenegosiasikan rencana pembelian jet tempur asal Rusia tersebut. Renegoisasi dilakukan atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

(Baca: Mendag: Kerupuk Tidak Masuk Barter dengan Sukhoi Rusia)

"Presiden hanya ingin harga dinegoisasikan supaya lengkap dapatnya, dinegoisasikan supaya dapat lebih banyak," katanya di Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Mardiasmo mengatakan, negoisasi akan dilakukan oleh Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan dan Gatot Nurmantyo, Panglima TNI. Pemerintah berencana melakukan imbal dagang dengan Rusia untuk mendapatkan Pesawat Tempur Sukhoi SU-35.

Ryamizard mengatakan, dari imbal dagang tersebut pemerintah bisa mendapatkan 11 pesawat. Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kementerian Perdagangan mengatakan, dari sisi Indonesia, nantinya ada 16 komoditas yang akan dimasukkan ke dalam kesepatan imbal dagang dalam pengadaan Sukhoi tersebut.

Produk tersebut antara lain CPO beserta turunannya, tekstil dan furnitur. Selain itu, produk pertahanan buatan Indonesia juga akan masuk dalam komoditas yang diimbaldagangkan.

Ke-16 produk tersebut merupakan permintaan dari Rusia. "Dan saat ini kami sedang koordinasi dengan eksportir untuk memenuhi itu,"katanya. (Agus Triyono)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Pemerintah kecele, harga Sukhoi kemahalan" pada Kamis (21/9/2017)

Kompas TV Peringatan 72 tahun Indonesia merdeka di istana dimeriahkan atraksi pesawat Sukhoi dan F-16. 6 pesawat melakukan aksi terbang bebas.




Penulis :
Editor : Aprillia Ika