Halalbihalal PAN, Lagu Rhoma, dan Canda Koalisi Amien ke Cak Imin

Kamis, 13 Juli 2017 | 09:49 WIB

Suasana halal bihalal di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Suasana halal bihalal di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pimpinan partai politik hadir dalam acara halalbihalal di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017) malam.

Secara berurutan terlihat Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta (meski saat acara lebih sering disapa sebagai Ketua DPD RI, Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Umun Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Presiden PKS Sohibul Iman, mantan Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir, dan jajaran kader PAN.

Mereka duduk bersebelahan mengelilingi meja bundar yang berhadapan ke panggung yang berdiri di tengah ruangan bernuansa biru dan putih.

Tak ada yang khusus dari acara malam itu, hanya halalbihalal pasca-Hari Raya Idul Fitri.

Namun, PAN juga mengundang para tokoh agama, di antaranya terlihat Abdullah Gymnastiar, Din Syamsuddin dan Yusuf Mansyur.

Ada pula Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama duduk bersama mereka, serta politisi Partai Golkar Roem Kono di meja lainnya.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan selaku tuan rumah malam itu memberi kesempatan kepada para tokoh agama untuk menyampaikan sambutan singkat.

Sedangkan para pimpinan partai politik justru tidak ada yang menyampaikan pidato sambutan, kecuali Rhoma Irama.

Sebagai penutup, Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais menyampaikan pidato singkatnya. Pada intinya, ia mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu, khususnya umat Islam.

Beberapa organisasi Islam disinggungnya, termasuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Apakah ini sinyal dari Amien untuk koalisi pada Pemilu 2019?

"Jadi, Cak Imin (Muhaimin Iskandar), sudah waktunya kita untuk duduk bersama," kata Amien Rais.

"Umat Islam Indonesia sudah mulai duduk bersama," ujar dia.

Amien juga sedikit menyinggung soal Koalisi Merah Putih (KMP), koalisi yang terbentuk pada Pemilu Presiden 2014 lalu untuk mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Mantan Ketua MPR itu menyampaikan, banyak suara konstituen yang hilang karena PKB tak berada di dalam koalisi.

"Jadi, Cak Imin, KMP itu begitu Anda keluar saya bilang: 'Mas Prabowo, ini kita uphill, mendaki 12 juta ditarik suaranya. Nah, Cak Imin, Anda harus menebus kesalahan Anda," tutur Amien diiringi tawa hadirin.

(Baca: Amien Rais, Prabowo, dan Para Ulama Hadiri Halalbihalal PAN)

Sebelum Amien, soal persatuan umat Islam sempat juga disinggung oleh Ketua GNPF-MUI, Bachtiar Nasir. Bachtiar dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejak aksi 212 (2 Desember 2016), ada peningkatan ibadah di sejumlah masjid, khususnya di Kota Jakarta.

Misalnya, menurut dia, berdasarkan informasi Imam Besar Masjid Istiqlal ada peningkatan jumlah orang yang ikut shalat berjemaah di masjid tersebut. Begitu pula di masjid-masjid lainnya di kota. Hal itu didapatkannya dari hasil "keliling" ke banyak masjid.

"Artinya, keadaran umat Islam secara beragama dan tentu akan pengaruh secara politik, kalau di Jakarta kita lihat pemilih identitas sekitar 40 persen, orang memilih berdasarkan agama. Tentu pengaruh ke seluruh Indonesia," tutur Bachtiar.

Semangat persatuan umat Islam juga disampaikan oleh Rhoma Irama. Pada penutup sambutannya, Rhoma bahkan membawakan sebuah lagu ciptaannya.

"Tuhan kita sama, nabi kita sama, Quran kita sama, kiblat kita sama, janganlah suka saling mengkafirkan. Shalat kita sama, puasa kita sama, zakat kita sama, haji kita sama, janganlah suka saling membidahkan..." demikian potongan lagu yang dibawakan Rhoma Irama.

"Wahai umat Islam jangan kita diadu domba, wahai umat Islam jangan kita dipecah belah. Kita tak bisa maju, kalau tidak bersatu. Kita jalan di tempat kalau selalu berdebat, Pikirkanlah..." lanjut Rhoma.


Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat membawakan sambutan pada acara halal bihalal di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat membawakan sambutan pada acara halal bihalal di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2017).
Untuk kesejukan

Ditemui usai acara, Zulkifli Hasan menegaskan pihaknya mengundang semua ketua umum partai untuk hadir. Koalisi untuk Pemilu 2019 menurut dia masih jauh. Acara tersebut menurutnya hanyalah sebatas halalbihalal.

"Kami undang semua, PDI-P, semua saya undang. Ini kan halal bihalal. Kemarin Cak Imin mengundang, kami juga datang, kalau Hanura mengundang, saya datang juga. Golkar undang, saya datang, PDI-P undang, datang," ucap Zulkifli.

"Halalbihalal. Kalau soal koalisi mah masih jauh. Belanda masih jauh, undang- undangnya (pemilu) saja belum," kata dia.

Ia tak mempermasalahkan pidato Amien Rais yang mengandung sinyal koalisi.

"Pak Amien kan Pak Amien. Almarhum Gus Dur juga, memang orang-orang yang berbeda, Mbak Mega, orang yang memiliki kualifikasi khusus. Kalau kami kan biasa-biasa," tuturnya.

(Baca juga: Kata Sekjen PPP soal Pertemuan 7 Pimpinan Partai di Rumah Zulkifli)

Adapun dengan memberikan panggung untuk para ulama memberikan sambutan, menurut Zulkifli, untuk menciptakan suasana kesejukan. Itulah mengapa, tak ada ketua umum partai yang diberikannya waktu untuk memberi sambutan.

"Biar adem, ketua-ketua partai enggak ngomong. Ulama-ulama saja yang ngomong agar suhu politik turun. Tujuannya mengundang ulama agar membawa kesejukan," tutur Ketua MPR RI itu.

Senada dengan Zulkifli, Muhaimin Iskandar juga menilai koalisi untuk 2019 masih jauh. Namun ia tak menampik bahwa pihaknya terus mencari kecocokan dengan partai-partai lain untuk menyatukan Indonesia.

Adapun dalam pidato Amien Rais, nama "Cak Imin" disebut tak kurang dari empat kali. Saking seringnya namanya disebut, hadirin tertawa setiap Amien menyebut nama Cak Imin.

"Ya bagus (Amien singgung koalisi), kita harus membuka diri untuk terus berkomunikasi membangun kebersamaan siapa tahu visi dan titik temu terjadi," tutur Muhaimin.


Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Bayu Galih