ISIS Klaim Dalangi Pembunuhan Tukang Jahit di Banglades

Minggu, 1 Mei 2016 | 09:36 WIB

KOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

DHAKA, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan seorang tukang jahit beragama Hindu di Banglades, Sabtu (30/4/2016).

"Elemen-elemen ISIS mengaku mendalangi seorang pemeluk Hindu di kota Tangail, Banglades, karena dia (korban) pernah menghina Nabi Muhammad," demikian kantor berita Armaq yang berafiliasi dengan ISIS seperti dikutip kelompok intelijen SITE.

Meski demikian, kepolisian Banglades masih melakukan Investigasi terkait keterlibatan kelompok-kelompok radikal dalam pembunuhan Nikhil Chandra Joarder (50) itu.

Polisi masih mencari kemungkinan bahwa pembunuhan itu sama sekali tak terkait soal latar belakang keagamaan, tetapi merupakan bagian dari sebuah perselisihan keluarga.

Namun, memang benar Joarder pernah diadukan ke polisi karena komentarnya yang dinilai umat Muslim setempat menghina Nabi Muhammad.

Akibat laporan warga itu, polisi menangkap Joarder dan mendakwanya telah melakukan penistaan agama.

Pria itu mendekam selama tiga pekan di tahanan, tetapi pengadilan tidak berlangsung karena pelapor membatalkan pengaduannya.

Meski muncul pengakuan dari ISIS soal pembunuhan ini, pemerintah Banglades tetap membantah dugaan kelompok-kelompok militan internasional seperti ISIS atau Al Qaeda beroperasi di negeri itu.

"Tak ada bukti kehadiran ISIS di Banglades. Klaim itu tak memiliki dasar," kata Menteri Dalam Negeri Banglades, Asaduzzaman Khan, kepada harian The Daily Star.




Penulis : Ervan Hardoko
Editor : Ervan Hardoko