Cerita Saksi Saat Longsor Timbun Pekerja Galian di Penjaringan

By Ardito Ramadhan - Rabu, 2 Mei 2018 | 12:42 WIB
Lokaso tertimbunnya seorang pekerja galian bernama Tarno di Jalan Jembatan Tiga, Jakarta Utara
Lokaso tertimbunnya seorang pekerja galian bernama Tarno di Jalan Jembatan Tiga, Jakarta Utara (KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D)

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pekerja proyek galian PAM Jaya di Jalan Jembatan Tiga, Penjaringan, Jakarta Utara, Tarno (41), meninggal dunia akibat tertimbun longsor galian.

Seorang saksi mata, Fahrudin, tukang ojek di sekitar lokasi mengatakan, longsor tersebut mendadak terjadi ketika Tarno dan kedua rekannya sedang bekerja di lokasi galian, Selasa (1/5/2018) kemarin, sekitar pukul 15.15 WIB.

"Pak Tarno posisinya ada di kolong galian, dua temannya mengangkut tanah-tanah dari dalam. Tiba-tiba saja, langsung longsor tanahnya dari atas dan samping, sehingga tertimbun," kata Fahrudin, kepada Kompas.com, Rabu (2/5/2018).

Baca juga : Pekerja Tewas Terjebak Dalam Lubang Galian Air Palyja

Fahrudin memperkirakan, longsor tersebut terjadi karena getaran akibat laju kendaraan yang melintas di Jalan Raya Jembatan Tiga. Untuk diketahui, galian yang dibuat memang melintasi jalan tersebut.

"Ini kan tanahnya, tanah lembek, bukan tanah kering, jadi kalau ada air, bisa amblas. Atasnya kan jalan raya, jadi gerak-gerak, terus langsung turun tanahnya," kata Fahrudin.

Baca juga : Jenazah Pekerja Dievakuasi Setelah Tertimbun 12 Jam di Lubang Galian Saluran Air

Ia menambahkan, para pekerja tidak dilengkapi oleh alat-alat keselamatan sesuai prosedur. "Helm enggak ada, rompi juga enggak. Standar keamanannya memang tidak ada," ujar dia.

Tarno sebelumnya tertimbun longsor di Jalan Jembatan Tiga Raya, Jakarta Utara, Selasa kemarin. Jasad korban baru bisa dievakuasi Rabu pagi tadi, setelah terperangkap lebih dari 12 jam.

Editor : Robertus Belarminus
Artikel Terkait


Close Ads X