Dikritik Lantaran Pangkas Anggaran Pelatnas Asian Games 2018, Ini Tanggapan Menpora

By Moh. Nadlir - Senin, 8 Januari 2018 | 21:48 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan sambutan saat acara penganugerahan penghargaan tokoh bulutangkis nasional di Candra Wijaya Internasional Badminton Centre, Tangerang, Banten, Selasa (19/12/2017). Penghargaan tersebut diberikan kepada tokoh bulutangkis berprestasi diantaranya peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 Ricky Subagja dan Rexy Mainaky, pelatih Herry Iman Pierngadi, Richard Mainaky dan Eng Hian, serta kepada atlet berprestasi Tontowi Yahya dan Lilyana Natsir serta Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan sambutan saat acara penganugerahan penghargaan tokoh bulutangkis nasional di Candra Wijaya Internasional Badminton Centre, Tangerang, Banten, Selasa (19/12/2017). Penghargaan tersebut diberikan kepada tokoh bulutangkis berprestasi diantaranya peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 Ricky Subagja dan Rexy Mainaky, pelatih Herry Iman Pierngadi, Richard Mainaky dan Eng Hian, serta kepada atlet berprestasi Tontowi Yahya dan Lilyana Natsir serta Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi. (KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga RI menerima banyak kritikan dari induk cabang olahraga (cabor), termasuk Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Gara-garanya, kebijakan pemangkasan anggaran proposal program Pelatnas Asian Games 2018.

Sebab, seharusnya 70 persen anggaran Asian Games 2018 dialosikan untuk tiap cabor, dan 30 persen sisanya untuk belanja lain-lain.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi mengatakan bahwa pemotongan anggaran tersebut sudah melalui mekanisme verifikasi dari proposal yang diajukan oleh masing-masing induk cabor.

"Sebetulnya sampai (70 persen). Cuma karena (ini) masih verifikasi. Jadi kami Kemenpora dan KONI terus melakukan verifikasi karena ada pengajuan-pengajuan yang harus rasional," kata Imam di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (8/1/2018).

"Ada pengajuan yang tinggi banget, tapi kemudian diverifikasi tidak semua atlet terbiayai, terutama atlet junior karena ini murni untuk atlet elite," kata Nahrawi.

(Baca juga: Ditunjuk Jadi Ketua Kontingan Asian Games, Wakapolri Bentuk Tim Bersama TNI)

Saat ini, menurut Nahrawi, persoalan tersebut akan segera dibereskan. Paling lambat, kata dia, minggu ini persoalan anggaran itu diselesaikan sebagaimana instruksi Wapres.

"Pak wakil presiden minta soal administrasi selesai minggu ini, pak ketua kontingen Asian Games juga memberi arahan kepada kita bahwa atlet harus segera pelatnas. Itu artinya kita tidak lagi diribetkan soal administrasi lagi tapi langsung eksekusi anggaran," ucap dia.

 

Nahrawi juga membantah bahwa pihaknya tak melibatkan induk cabor guna membahas proposal anggaran yang diajukan untuk Pelatnas.

"Semua diajak bicara, semua diskusi dan bahkan diajukan pertanyaan satu per satu. Inget loh satu per satu cabor dipanggil oleh tim verifikasi. Tapi memang ada rasionalisasi yang harus mereka terima, karena memperlakukan cabor individual dan tim itu pasti berbeda," kata dia.

"Kita akan ajak bicara lagi nanti. Tadi pak ketua kontingen Asian Games minta kita untuk melakukan pertemuan setiap minggu dengan cabor. Karena kita ini harus kompak, harus solid," tambahnya.

(Baca juga: Jelang Asian Games, 12 Cabang Olahraga Belum Jalankan Pelatnas)

 

Nahrawi pun menambahkan, anggaran untuk Pelatnas masing-masing cabor akan bisa segera cair awal bulan Januari.

Hanya saja diakuinya masih ada sejumlah induk cabor yang belum tandatangan MoU anggaran yang telah ditentukan oleh Kemenpora RI.

"Semestinya kita harapkan awal bulan ini. Tapi kan kemarin kan ada yang tidak mau MoU. Karena proses pencairan itu harus MoU dulu baru kita lakukan transfer. Jadi minggu ini MoU harus selesai semua," ungkap Nahrawi.

Untuk diketahui, besar dana untuk persiapan Asian Games 2018 sendiri adalah Rp 735 miliar yang terbagi ke 50 cabor yang akan dipertandingkan di Jakarta dan Palembang nanti.

Namun, pihak Kemenpora RI, melalui Tim Verifikasi, menetapkan bahwa total biaya persiapan Asian Games 2018 hanya sebesar Rp 375 miliar.

Padahal seharusnya, Kemenpora RI harus mengucurkan setidaknya Rp 551 miliar untuk cabor.

Kompas TV PB Persani merupakan salah satu perwakilan cabang olahraga yang menyatakan keberatan atas pemangkasan anggaran pembinaan Asian Games.



Editor : Diamanty Meiliana
Artikel Terkait


Close Ads X