Gubernur Banten Sebut Kerja BKSP Jabodetabekjur Kendur karena Pernyataan Ahok

By Sherly Puspita - Senin, 8 Januari 2018 | 14:20 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi gubernur Banten dan wakilnya, Andika Hazrumy serta Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Drs Eko Subowo dalam acara pelantikannya sebagai Ketua BKSP Jabodetabekjur, Senin (8/1/2018).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi gubernur Banten dan wakilnya, Andika Hazrumy serta Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Drs Eko Subowo dalam acara pelantikannya sebagai Ketua BKSP Jabodetabekjur, Senin (8/1/2018). (Kompas.com/Sherly Puspita)

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut kinerja Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (BKSP Jabodetabekjur) mengendur.

Wahid menyebut, mengendurnya kinerja BKSP tersebut salah satunya disebabkan karena pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Belakangan (kinerja BKSP) agak sedikit terdistorsi atau agak mengendur bahkan ketika Basuki Tjahaja Purnama buat pernyataan bubarkan saja BKSP ini karena tidak lagi efektif," ujar Wahidin saat memberikan sambutan dalam acara serah terima Ketua BKSP yang baru, Senin (8/1/2018).

Selain ungkapan Ahok, Wahidin juga menyebut mengendurnya kinerja BKSP juga disebabkan karena pimpinan BKSP sebelumnya tak tegas dalam membuat keputusan.

Baca juga : Ahok: BKSP Jabodetabekpunjur Bubarin Saja

"Susahnya pemimpin memutuskan, susahnya mengambil keputusan untuk kepentingan bersama sehingga terjadi ketidakaturan tatanan organisasi BKSP lumpuh walaupun tidak total, tapi mengalami distorsi yang luar biasa," ujarnya.

Menurut dia, hal-hal ini menyebabkan komunikasi di internal BKSP tak seintens dan sesolid sebelumnya.

Baca juga : Ahok Sebut Rapat BKSP Ini Tidak Ada Gunanya

"Belakangan masing-masing daerah sibuk ngurusin daerahnya masing-masing, pada isu-isu yang dari awal disepakati banjir, transportasi, terus juga masalah perdagangan dan kerjasama yang sekarang sekadar masih kerja sama dan belum bisa diwujudkan," ujarnya.

Saat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Ahok berpendapat forum BKSP Jabodetabeknjur untuk dibubarkan. Menurut dia, forum itu tidak efektif dalam mengatasi permasalahan antarkota mitra.

Baca juga : Rano Karno: Sejak Ketuanya Gubernur Banten, BKSP Tidak Akan Mati Suri!

"Itu (BKSP Jabodetabekpunjur) bubarin saja," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di Balaikota, Selasa 28 Oktober 2014.

Saat itu, Ahok berpendapat seharusnya forum itu berperan optimal dalam mengatasi permasalahan transportasi, banjir, tata ruang, serta ketenagakerjaan di kawasan Jabodetabekjur. Menurut dia, yang lebih efektif adalah pertemuan antar-kepala daerah dan saling menyampaikan permasalahan di kotanya masing-masing.

Baca juga : BKSP Jabodetabekjur Ajukan Bantuan Rp 4,8 Triliun kepada Pemprov DKI untuk Daerah Mitra

Pada 2016, Ahok bahkan menyebut rapat-rapat BKSP hanya sekadar seremonial semata. Sebab, badan tersebut tidak pernah membuat keputusan dan hanya menyelenggarakan pertemuan yang menghabiskan anggaran.

Baca juga : Anies Jadi Ketua BKSP Jabodetabekjur

"Seremonial. Saya tadi bilang sama Aspem (Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI), enggak ada gunanya rapat-rapat begini," kata Basuki, seusai mengadakan pertemuan dengan BKSP Jabodetabekjur, di Balai Kota, Rabu (6/1/2016).

Editor : Ana Shofiana Syatiri
Artikel Terkait


Close Ads X