Ahok Dianggap Pragmatis, Politisi PDI-P Harap Parpol Pikir Ulang untuk Beri Dukungan - Kompas.com
Sabtu, 18 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Ahok Dianggap Pragmatis, Politisi PDI-P Harap Parpol Pikir Ulang untuk Beri Dukungan

Minggu, 21 Agustus 2016 | 09:57 WIB
KOMPAS.com/Sabrina Asril Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai sosok yang pragmatis dan menggunakan semua "alat" untuk mencapai kekuasaan.

Adapun alat yang digunakan itu adalah partai politik atau relawan yang tergabung dalam "Teman Ahok".

Menurut Andreas, Ahok cenderung melihat partai politik sebagai kuda tunggangan. Hal itu terlihat dari karier politiknya yang kerap berpindah parpol.

"Ahok sedang memainkan politik memecah belah dengan track record loyalitasnya yang buruk, political tricky-nya yang sangat licin," kata Andreas melalui pesan teks, Minggu (21/8/2016).

Andreas menambahkan, saat ini Ahok telah didukung oleh tiga parpol, yaitu Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Namun, Ahok tetap mendekati PDI-P yang sebetulnya setia mendukung Ahok sejak 2012.

Ahok juga dianggap memecah belah antara kader dengan kader. Ia mencontohkan ketika Ahok mengklaim telah mendapat dukungan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk bersanding dengan Djarot Saiful Hidayat ke Pemilu Gubernur DKI 2017.

Hal tersebut dilihatnya sebagai adu domba antara Djarot dan PDI-P. (Baca: Ketua DPP PDI-P Sebut Ahok Adu Domba Djarot dengan Partainya)

Andreas menuturkan, partai-partai pendukung Ahok idealnya berpikir ulang untuk memberikan dukungan kepada mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Saya kira bukan hanya PDI Perjuangan yang perlu berpikir ulang untuk mengusung Ahok. Parpol-parpol yang sudah mendukung pun perlu berpikir lagi untuk dukungannya kepada Ahok, kalau tidak hendak menjadi korban pragmatisme Ahok," kata Andreas.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Ahmad Basarah sebelumnya mengatakan bahwa sejauh ini, Megawati belum memberikan keputusan ataupun instruksi terkait Pilkada DKI 2017.

Hal itu tidak terlepas dari upaya Megawati untuk menyerap aspirasi politik masyarakat serta dinamika politik yang berkembang. 

"Bu Mega sungguh memperhatikan harapan masyarakat Jakarta untuk mendapatkan pemimpin yang dapat membawa kesejahteraan warga DKI Jakarta dengan senantiasa menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan warga DKI Jakarta," ujarnya. 

Kompas TV Amien Rais: Ahok Pemimpin yang Beringas



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Nabilla Tashandra
Editor : Bayu Galih