Tidak hanya sekadar marketingJumlah pasti dari pengguna
Google belum diketahui. Akan tetapi, sebagai gambaran, angkanya bisa mencapai ratusan juta.
Hal tersebut diketahui dari jumlah pengguna
Android saat ini. Saat mengaktifkan sebuah perangkat, pengguna memang diminta untuk memasukkan atau membuat sebuah akun
Google secara gratis. Yah, mungkin saja tidak semua pengguna melakukan permintaan tersebut, tetapi tetap saja jumlahnya sangat banyak.
Seorang teman pernah menceritakan kekhawatirannya terhadap layanan
Google. Layanannya yang gratis dan banyak yang bermanfaat, mengundang banyak orang untuk menggunakannya.
Akan tetapi, semua aplikasi tersebut meminta timbal balik yang terkadang lebih berharga dari uang, yakni data pribadi. "Bisa saja
Google menguasai dunia dengan semua data yang dimilikinya," kata sang teman sambil bercanda.
Sebagai contoh, untuk menggunakan layanan Gmail, pengguna harus mendaftar terlebih dahulu. Itu artinya, harus mengisi berbagai data yang tak jarang sensitif.
Contoh lainnya, saat melakukan pencarian di mesin pencari
Google, aktivitas pengguna pun akan direkam. Tujuannya, untuk memahami minat dari pengguna.
Mashable Google Maps untuk iOS bakal ngomong kalau macet
Tidak hanya data,
Google pun bisa saja merekam tingkah laku penggunanya. Misalnya, layanan peta digital
Google Map mampu memprediksi di mana lokasi rumah hingga tempat bekerja.
Algoritma aplikasi bisa mencatat di mana Anda menghabiskan waktu di malam hari. Jika dilakukan secara rutin, sistem bisa langsung menyimpulkan, di sanalah tempat tinggal pengguna. Ia pun bisa mencatat pola perjalanan rutin dengan tepat.
Di sinilah letak harga yang harus dibayarkan oleh Anda. Sama seperti
Facebook,
Google memiliki kebijakan yang bisa membagikan data kepada pengiklan.
Namun, letak permasalahannya tidak hanya sekadar gangguan dari dunia marketing saja. Tingkah pola laku kita pun tercatat di aplikasi tersebut.
Bayangkan, jika suatu saat, data tersebut bocor di dunia maya. Seseorang bisa mengetahui data nama, alamat, nomor telepon, hingga pola hidup sehari-hari.
Tentunya harga tersebut terlalu mahal dibandingkan dengan penggunaan layanan secara gratis.