Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

13.720 Pekerja Migran Pulang ke Jatim, 182 Orang Positif Covid-19

Selasa, 15 Juni 2021 | 15:33 WIB
Ilustrasi Covid-19KOMPAS.COM/(Shutterstock/Petovarga) Ilustrasi Covid-19

SURABAYA, KOMPAS.com - Jumlah pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tiba di Jawa Timur hingga hari, Selasa (15/6/2021) yakni sebanyak 13.720 orang.

Hal itu diungkapkan Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara.

"Hingga saat ini, data di Relawan Pendamping RSLI setidaknya sudah 13.720 PMI masuk Jatim," kata Nalendra dikonfirmasi, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Detik-detik Ular Kobra Semburkan Bisa Saat Dihalau Pakai Kayu, 2 Warga Dilarikan ke RS

Dari jumlah itu, Nalendra menyebut, TKI yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan dirawat di RSLI ada sebanyak 182 orang.

"118 orang sudah sembuh, dan 64 orang TKI masih dirawat di RSLI," ujar Nalendra.

Ribuan TKI yang pulang ke Jatim tersebut berasal dari Malaysia, Singapura, Hongkong dan Brunei.

Bahkan, kata Nalendra, RSLI saat ini juga sudah mulai menerima pasien dari tempat kerja di Taiwan, Amerika, Jepang, dan Turki.

"Artinya gelombang kedatangan dari Timur Tengah sudah mulai masuk, dan tetap perlu diwaspadai," kata Nalendra.

Baca juga: Pengakuan Jon, Mahasiswa yang Berlutut di Depan Tungku Penyulingan Miras Usai Wisuda, Garap Skripsi soal Sopi

 

Ilustrasi isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan virus corona yang menyebabkan Covid-19.SHUTTERSTOCK/irem01 Ilustrasi isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan virus corona yang menyebabkan Covid-19.
Diisolasi minimal 14 hari

Menurut Nalendra, sesuai Peraturan Kemenkes terbaru, TKI yang positif Covid-19 akan dilakukan penyembuhan dan isolasi minimal 14 hari.

"Itu tegantung kondisinya (termasuk tes PCR negatif) dan akan dinyatakan sembuh dalam kewenangan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) RSLI," kata Nalendra.

Ia menambahkan, pandemi Covid-19 belum berakhir dan ada indikasi menuju second wafe (serangan gelombang kedua).

Baca juga: 3 Tahun Tinggal Bersama Pacar di NTT Tanpa Izin, WNA Perempuan Asal Filipina Dideportasi

Karena itu, semua pihak harus bahu-membahu mengatasi laju penyebaran Covid-19 di Jatim.

Ia menyampaikan, edukasi kepada masyarakat tentang pemahaman Covid-19 harus terus dijalankan, baik oleh pemerintah, pemuka agama, dan tokoh masyarakat.

"Kami minta peran masyarakat, berbagai kelompok, pemuka agama, tokoh masyarakat dan potensi yang ada di berbagai kalangan, termasuk kawan-kawan media untuk turut serta membantu memberikan informasi dan edukasi bagi masyarakat dalam memahami dan menanggulangi Covid-19," tutur Nalendra.

Page:

Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman
Editor : Pythag Kurniati