Yohanes menyebut, di tujuh desa itu banyak ditumbuhi pohon lontar dan pohon gewang.
Buah dan bunga pohon tersebut, dijadikan sebagai bahan baku pembuatan sopi.
"Ada lima desa tumbuh banyak pohon lontar dan dua desa tumbuh tanaman gewang. Ada potensi penghasil nira berupa pohon lontar dan gewang," kata dia.
Menurut Yohanes, di wilayahnya, sopi menjadi salah satu minuman dalam prosesi adat.
"Selain itu, sopi juga menjadi minuman adat yaitu sebagai minuman wajib disuguhkan dalam pembicaraan adat istiadat," tambah Yohanes.
Dia berharap, semoga ada regulasi yang bisa mengatur tentang minuman lokal ini.
Penulis | : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere |
Editor | : Pythag Kurniati |