Industri Otomotif Diajak Berpikir Soal Mobil Irit

Selasa, 25 Agustus 2015 | 12:58 WIB
KompasOtomotif Daiahtsu Ayla (merah) dan Toyota Agya.


Tangerang Selatan, KompasOtomotif – Asosiasi kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) mendorong pemerintah dan pelaku industri mengekplorasi program efisiensi bahan bakar minyak (BBM) dan emisi karbon di dalam negeri.

Gaikindo berperan sebagai fasilitator dan menggelar diskusi agar banyak pihak bisa bertukar pandangan untuk mengembangkan program itu pada Indonesia International Automotive Conference ke-10, Selasa (25/8/2015).

Berlaku sebagai narasumber adalah perwakilan dari Direktorat Jendral Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Kementerian Keuangan, Honda R&D Indonesia, BMG AG, dan Japan Automobile Manufatures Association, Inc. (JAMA).

Jongkie D Sugiharto, Ketua I Gaikindo mengatakan dalam kata sambutannya, pengembangan mobil hemat bahan bakar dan rendah emisi membutuhkan beberapa hal, di antaranya kebijakan komprehensif agar industri bertumbuh, kebijakan fiskal sebagai pendukung, pengembangan infrastruktur sebagai persiapan mobil listrik, dan rasa program ini sebagai jaminan masa depan.

Agus Budi Wahyono, Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan pemerintah pada 2014 menargetkan industri otomotif tumbuh 7 persen. Mendukung itu, Kementerian ESDM yang bertanggung jawab terhadap atas ketersediaan BBM.

“Kebutuhan BBM di Indonesia 72 juta kilo liter per tahun dan sebesar 64 persen dari itu digunakan untuk transportasi. Ini menggambarkan betapa besarnya jumlah BBM yang harus dipersiapkan, ini membuka peluang bagi investor dalam distribusi BBM, kata Agus.

Penulis : Febri Ardani Saragih
Editor : Azwar Ferdian