Oto Multiartha Bidik 115.000 Unit, 45 Persen dari Mobkas

Senin, 9 Juni 2014 | 14:50 WIB
Donny Apriliananda Penjualan mobil bekas

Jakarta, KompasOtomotif - Agresifitas PT Oto Multiartha untuk membiayai pembelian mobil di Indonesia terus digenjot. Tahun ini, 115.000 unit penjualan mobil dibidik. Dari jumlah itu, 45 persennya atau 52 ribu unit diharapkan disumbang dari transaksi mobil bekas, dengan jumlah pembiayaan Rp 13 triliun.

Target itu cukup agresif, mengingat tahun lalu total pembiayaan yang berhasil diraih Rp 10,5 triliun. Belum lagi pasar otomotif yang diprediksi oleh banyak pengamat akan stagnan, atau melaju lambat. Kondisi ekonomi makro juga belum stabil betul, dikhawatirkan bakal memukul banyak sektor, termasuk penjualan mobil dan sepeda motor.

Managing Director PT Oto Multiartha, Edi Suyitno, mengakui bahwa ada penurunan penjualan mobil, terutama dengan hadirnya LCGC. "Tahun ini terkoreksi karena datang mobil murah. Tapi menurut saya itu masih normal. Masih ada Lebaran yang diharapkan meningkatkan penjualan pertengahan 2014," bebernya, usai meresmikan bursa mobil bekas Tem's Otomart di ITC Permata Hijau, Minggu (8/6/2014).

Mobil bekas
Harapan lain, naiknya pembiayaan di sektor mobil bekas. Edi menjelaskan, mobil bekas berpotensi naik jika mendapat treatment yang tepat. Itulah kenapa, dukungan penuh diberikan untuk bursa mobil Tem's Otomart yang diyakini mampu menjaring konsumen lebih banyak dari Jakarta Selatan.

Situasi di perusahaan pembiayaan juga dikatakan sangat kondusif. Kredit macet yang biasa menjadi momok perusahaan pembiayaan ternyata sangat kecil. "Mungkin karena adanya seleksi dari ketetapan uang muka minimal 25 persen, meski kami akui 'bad costumer' tetap ada," kata Edi.

Ditambahkan, jumlah "bad costumer" di bawah setengah persen dari jumlah pembiayaan yang dikucurkan Oto Multiartha. Penarikan menjadi solusi terakhir, karena sebenarnya leasing punya cara lain untuk memberi kemudahan jika konsumen kesulitan. Misalnya, perpanjangan jangka waktu dan sebagainya.

Penulis : Donny Apriliananda
Editor : Aris F. Harvenda