Mengenal Ki Ageng Henis, Cikal Bakal Berdirinya Kampung Batik Laweyan, Makamnya Selalu Diziarahi Pejabat Solo

Rabu, 16 Februari 2022 | 18:43 WIB

Makam Ki Ageng Henis di Kampung Laweyan, Solo, Jawa Tengah.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Makam Ki Ageng Henis di Kampung Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

SOLO, KOMPAS.com - Ki Ageng Henis merupakan tokoh cikal bakal berdirinya Kampung Batik Laweyan di Solo, Jawa Tengah.

Ki Ageng Henis sangat berperan dalam perkembangan batik di Kampung Laweyan.

Batik awalnya hanya dipelajari oleh putri dalem keraton. Tapi, oleh Ki Ageng Henis kemudian dikenalkan dan diajarkan kepada masyarakat luas.

Salah satunya kepada warga di Kampung Batik Laweyan yang berkembangan hingga sekarang.

Kala itu, Laweyan terdapat sebuah pasar rakyat. Pasar Laweyan ini dulunya terkenal dengan hasil benang.

Baca juga: Rudy Ingatkan Gibran Manusiakan Para Pedagang soal Relokasi Pasar Mebel Kota Solo

Benang tersebut belum dikembangkan secara baik oleh warga Laweyan. Padahal, benang ini memiliki potensi sangat besar.

"Waktu itu beliau (Ki Ageng Henis) dapat tanah pardikan pemberian raja di sini (Laweyan). Beliau melihat ini kenapa kok dari benang ini tidak dikembangkan menjadi sebuah kain kemudian batik," ungkap Juru Kunci Makam Ki Ageng Henis, Imam Hambali (35) di Solo, Jawa Tengah, Selasa (15/2/2022).

Ki Ageng Henis yang mendapat tanah pardikan dari raja di Kampung Laweyan kemudian mengajarkan warga untuk mengembangkan benang menjadi kain dan batik.

"Sebenarnya semua kesenian ada di keraton. Kemudian, sama Ki Ageng Henis diajarkan kepada masyarakat. Sama batik itu (dulu) hanya lingkup keraton. Sama Ki Ageng Henis diajarilah orang-orang situ (Laweyan) untuk membatik sampai sekarang," kata Imam.

Ki Ageng Henis hidup di era Kerajaan Pajang. Ia menjadi penasihan Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir.

"Setelah masa tuanya beliau tinggal di sini (Laweyan)," kata dia.


 

Pejabat Solo kerap berziarah

Ki Ageng Henis dimakamkan di Kampung Laweyan. Makam Ki Ageng Henis berdampingan dengan saudaranya yakni Ki Ageng Pandan Arang dan Nyai Ageng Pati.

Setiap peringatan hari jadi Kota Solo, makam Ki Ageng Henis di Kampung Laweyan selalu diziarahi oleh para pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Di kompleks makam Ki Ageng Henis terdapat makam Pakubuwana (PB) II yang merupakan raja pertama Keraton Kasunanan Surakarta.

Baca juga: Saat Gibran Dibandingkan dengan Jokowi soal Relokasi Pedagang Pasar Mebel, DPRD: Itukan Tak Serumit Pemindahan PKL Banjarsari

 

PB II merupakan cikal bakal berdirinya Kota Solo atau Surakarta.

Sementara Ki Ageng Henis merupakan leluhur raja-raja Kerajaan Mataram.

"Jadi, ini sebagai napak tilas. Tujuan yang diziarahi itu Ki Ageng Sala, Ki Ageng Henis (Laweyan), sama Ki Ageng Pengging. Istilahnya ziarah ke para leluhur," ungkap Imam.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, dirinya baru pertama kali ziarah ke makam Ki Ageng Henis di Kecamatan Laweyan.

Gibran menyampaikan, ziarah ke makam Ki Ageng Henis ini merupakan rangkaian dari peringatan HUT ke-277 Kota Solo.

"Ini (ziarah) untuk menghargai para leluhur kita," ucap putra sulung Presiden Jokowi itu.


Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani
Editor : Robertus Belarminus