Tanggul Anak Sungai Bengawan Solo Jebol, Ratusan Hektar Pertanian Warga di Bojonegoro Terendam

Sabtu, 22 Januari 2022 | 21:22 WIB

Tanggul Kali Ingas anak sungai bengawan solo di Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, jebol dan mengakibatkan seorang Petani Pingsan Terseret Air dan Ratusan Hektar Padi Terendam BanjirKOMPAS.COM/HAMIM Tanggul Kali Ingas anak sungai bengawan solo di Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, jebol dan mengakibatkan seorang Petani Pingsan Terseret Air dan Ratusan Hektar Padi Terendam Banjir

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Tanggul Kali Ingas yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo di Desa Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, jebol lantaran tak mampu menahan debit air yang meningkat.

Akibatnya, ratusan hektar lahan pertanian milik warga di wilayah Kecamatan Kanor dan Kecamatan Baureno terendam banjir.

Bahkan, seorang petani sempat pingsan terseret arus air di lokasi tanggul yang jebol tersebut.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Zainul Ma'arif mengatakan, tanggul Kali Ingas itu jebol pada Jum'at (21/1/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.

"Untuk dimensi tanggul Kali Ingas yang jebol, panjang 10 meter, lebar tiga meter, dan tinggi 1,5 meter," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Seorang Ayah di Bojonegoro Tega Cabuli Anak Tirinya hingga 5 Kali

Menurutnya, adanya peningkatan ketinggian muka air Sungai Bengawan Solo menjadikan arus air Kali Ingas terhambat hingga membuat tanggul jebol.

Limpahan air dari tanggul yang jebol lalu merendam lahan pertanian di wilayah Desa Pucangarum, Kadungrejo, Karangdayu, Pomahan, Kauman, Kedungprimpen, dan Desa Temu.

"Saat itu tim BPBD sudah terjun di lokasi serta memberikan tanggul agar tidak melebar ke persawahan warga," tuturnya.

Pihaknya masih menghitung jumlah kerugian warga yang lahan pertaniannya terendam banjir air sungai.

"Untuk tanaman padi siap panen yang terendam banjir seluas kurang lebih 200 hektar, kerugiannya masih dihitung. Kalau untuk tanggulnya taksiran sekitar Rp 30 juta," jelasnya.

Baca juga: Seorang Guru SDN di Bojonegoro Tewas Gantung Diri, Diduga karena Depresi Setelah Ditinggal Istri

Pihaknya sudah memberikan bantuan berupa 1.600 karung, tujuh lembar terpal dan 20 batang bambu untuk membendung sementara tanggul yang jebol.

Sementara itu, Zainul Ma'arif mengatakan, korban pingsan dalam kejadian itu bernama Khoiri (58), warga Desa Karangdayu, Kecamatan Baureno. Saat kejadian, dia sedang berusaha membendung tanggul bersama warga lainnya.

Korban lantas terseret arus sejauh 10 meter dan ditemukan dalam kondisi pingsan.

"Satu korban mengalami pingsan langsung dilarikan ke rumah sakit dan sekarang kondisinya membaik," katanya.


Penulis : Kontributor Tuban, Hamim
Editor : Andi Hartik