5 Lokasi Penemuan Fosil Purba di Pulau Jawa, di Waduk Saguling hingga Ladang Jagung di Sragen

Kamis, 18 November 2021 | 06:07 WIB

Tim dari BPSMP Sangiran membersihkan fosil hewan purba di Museum Anjuk Ladang Nganjuk, Selasa (16/11/2021). Fosil tersebut adalah temuan dari kawasan Hutan TritikKOMPAS.COM/USMAN HADI Tim dari BPSMP Sangiran membersihkan fosil hewan purba di Museum Anjuk Ladang Nganjuk, Selasa (16/11/2021). Fosil tersebut adalah temuan dari kawasan Hutan Tritik

KOMPAS.com - Sejumlah fosil hewan purba di temukan di petak 47 dan 49 kawasan Hutan Tritik, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Fosil tersebut ditemukan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

Temuan mereka antara lain fosil gading dan rusuk gajah purba, tanduk banteng purba, fosil rahang gajah purba 'stegodon' dan fosil tanduk banteng purba 'epileptobos'.

Tak hanya di Kabupaten Nganjuk. Fosil hewan purba juga ditemukan di beberapa wilayah di Tanah Air seperi di Waduk Saguling, Bandung Barat hingga ladang jagung di Sragen, Jawa Tengah.

Berikut 5 lokasi penemuan fosil hewan purba di Pulau Jawa:

1. Fosil banteng purba di Sungai Kapuan Blora

Warga Blora menyelamatkan fosil banteng purba di Tepian Sungai Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Sabtu (23/10/2021)Dok. FPSBB Warga Blora menyelamatkan fosil banteng purba di Tepian Sungai Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Sabtu (23/10/2021)
Masyarakat Blora dikejutkan dengan adanya penyelamatan fosil diduga banteng purba di tepian Sungai Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Ketua Forum Peduli Sejarah Budaya Blora (FPSBB) Kecamatan Cepu, Joko Purnomo mengatakan fosil tersebut sudah muncul sebagian. Saat digali, fosil yang ditemukan semakin besar.

Pihaknya melakukan penyelamatam fosil karena dikahwatirkan akan terbawa arus sungai saat musim penghujan.

Penyelamatan fosil tersebut berawal dari kegiatan yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran selama tanggal 13 sampai 23 Oktober 2021 untuk menindaklanjuti penelitian pada tahun 2019 lalu.

Fosil hewan purba itu berhasil diangkat pada Sabti (23/10/2021) dan disimpan di Rumah artefak Blora.

Diduga fosil tersebut adalah scapula dan kaki benteng yang diduga ada sejak 200 tahun hingga 300.000 tahun lalu.

Baca juga: Lokasi Penemuan Fosil Hewan Purba di Blora Diharapkan Jadi Cagar Budaya

2. Puluhan titik fosil hewan di Waduk Saguling

Tim Paleontologi ITB sedang meneliti temuan dugaan fosil hewan purba di sekitar Waduk Saguling, Bandung Barat.Foto Tim Paleontologi ITB Tim Paleontologi ITB sedang meneliti temuan dugaan fosil hewan purba di sekitar Waduk Saguling, Bandung Barat.
Peneliti menemukan puluhan titik lokasi fosil hewan di sebuah pulau di tengah Waduk Saguling, Kampung Suramanggala, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar).

Penyelidik Bumi dari Badan Geologi, yang juga ketua tim penelitian Museum Geologi, Johan Budi Winarto mengatakan, ada sekitar 10-20 titik lokasi fosil hewan di pulau tersebut.

Satu Pulau Sirtwo ada temuan 10-20 titik temuan," kata Johan melalui pesan singkatnya, Sabtu (16/10/2021).

Tim dari Museum Geologi sendiri telah diterjunkan sejak Rabu (13/9/2021).

Baca juga: Ada Fosil yang Hilang Dijarah di Waduk Saguling, Patroli Warga dan Petugas Diperketat

Sejumlah fosil berhasil ditemukan seperti tulang gajah, badak, rusa, dan hewan purba lainnya yang saat ini menjadi koleksi di Museum Geologi.

Metode radiometric dating kemudian dilakukan untuk melihat berapa usia fosil tulang belulang yang ditemukan tersebut.

"Hasil dari dating itu menunjukan bahwa umurnya di 29.000 tahun lalu," kata Kepala Museum Geologi, Iwan Kurniawan yang dihubungi, Selasa (12/10/2021).

3. Fosil tulang paus di pekarangan rumah di Kulon Progo

Tumijo di pekarangan rumahnya di Pedukuhan VI, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Guru olahraga ini menemukan batu bentuk tulang raksasa saat menambang batu di pekarangan rumah.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Tumijo di pekarangan rumahnya di Pedukuhan VI, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Guru olahraga ini menemukan batu bentuk tulang raksasa saat menambang batu di pekarangan rumah.
Tumijo, warga Pedukuhan VI, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo menemukan batu bentuk tulang raksasa saat menambang batu gunung secara mandiri di halam rumahnya.

Ia menemukan benda yang diduga tulang raksasa tersebut pada akhir Agustus 2021. Dari kajian awal, batu itu diyakini bagian tulang paus (cetacea) yang telah menjadi fosil.

Temuan itu menarik perhatian Balai Pelestari Cagar Budaya DIY dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

“Mereka (Bali pelestari) mengatakan ini ikan paus purba. Menurut mereka satwa purba itu hidup pada 5-10 juta tahun lalu,” kata Tumijo, warga Pedukuhan VI, penemu fosil tersebut, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Kata Peneliti UGM soal Penemuan Benda yang Diduga Tulang Purba di Kulon Progo

Namu hal berbeda disampaikan asisten peneliti di laboratorium bioantropologi dan paleoantropologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ashwin Prayudi (Yudi)

Ia menduga 'batu' yang ditemukan Tumijo adalah tulang belang gajah karena bentuknya yang terlihat besar.

Menurut Yudi, batu tersebut terlihat dalam tahap fosilisasi, sehingga bisa saja disebut tulang purba.

“Soalnya tulang tampak sedang dalam proses menjadi fosil,” kata Yudi.

Baca juga: Tumijo Tak Menyangka Batu yang Dipakai untuk Mengganjal Ternyata Fosil Paus Purba

4. Fosil gading di ladang jagung di Sragen

Fosil gading gajah purba yang ditemukan warga di Sragen, Jawa Tengah.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Fosil gading gajah purba yang ditemukan warga di Sragen, Jawa Tengah.
Puryanto (42), menemukan fosil hewan purba saat menggali parit untuk mengairi ladang jagung di Desa Bonagung, Kecamatan tahun, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada akhir Januari 2020.

Saat menggali ladang, cangkul Puryanto mengenai benda keras yang ternyata fosil gajah purba.

Gading gajah purba raksasa itu memiliki panjang sekitar 4 meter dengan diameter 15 sentimeter.

"Gading gajah itu tidak utuh. Ada beberapa potongan. Usai ditata, potongan itu membentuk gading," ujarnya.

Puryanto mengatakan, butuh waktu tiga hari untuk menggali dan mengambil seluruh fosil gading gajah purba dari dalam tanah. Ia dibantu anggota keluarga.

Puryanto menyampaikan, temuan fosil gading gajah purba itu bukan pertama kali. Sebelumnya, Puryanto juga pernah menemukan fosil peninggalan purbakala di kawasan itu.

Baca juga: Gali Parit di Ladang Jagung, Warga Sragen Temukan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 4 Meter

5. Fosil paus purba di septic tank di Blora

Fosil paus berupa tulang belikat (scapula) yang ditemukan di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.Dokumen BPSM Sangiran Fosil paus berupa tulang belikat (scapula) yang ditemukan di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Sebanyak 20 fragmen fosil mamalia laut jenis paus yang diperkirakan berusia lebih dari 700.000 tahun di temukan di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada November 2019.

Fosil paus itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang menggali tanah untuk pembuatan septic tank pada Agustus lalu.

Fosil paus tersebut ditemukan di dalam lapisan tanah pada kedalaman sekitar 150 sentimeter dari permukaan tanah.

Penemuan fosil itu kemudian dilaporkan ke Dinas Kebudayaan Blora dan diteruskan ke BPSMP Sangiran untuk ditindaklanjuti.

Baca juga: Cerita di Balik Penemuan Fosil Paus Purba Diduga Berusia 700.000 Tahun

Tim BPSM Sangiran kemudian mengekskavasi dengan membuat sekat kotak penggalian berukuran 150 sentimeter x 150 sentimeter.

Kepala Seksi Perlindungan BPSMP Sangiran, Dody Wiranto mengatakan temuan tersebut adalah temuan yang sangat langka.

"Penemuan ini sangat langka. Fosil paus berusia 700.000 tahun lebih dan pertama kali di Jawa Tengah. Sebelumnya di Bojonegoro, Jatim juga ada laporan penemuan fosil paus. BPSMP Sangiran baru pertama kali melakukan penyelamatan fosil yang masih insitu yaitu fosil paus," terang Dody saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/10/2019) malam.

Baca juga: Gali Lubang Septic Tank, Warga Temukan Fosil Paus Berusia 700.000 Tahun

SUMBER: KOMPAS.com Penulis: Aria Rusta Yuli Pradana, Agie Permadi, Dani Julius Zebua, Labib Zamani, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : I Kadek Wira Aditya, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, David Oliver Purba)


Penulis :
Editor : Rachmawati