5 Hal soal Penemuan Fosil Hewan Purba di Nganjuk, Ada Gading hingga Tanduk, Diduga Berusia 900.000 tahun

Rabu, 17 November 2021 | 17:57 WIB

Tim dari BPSMP Sangiran membersihkan fosil hewan purba di Museum Anjuk Ladang Nganjuk, Selasa (16/11/2021). Fosil tersebut adalah temuan dari kawasan Hutan TritikKOMPAS.COM/USMAN HADI Tim dari BPSMP Sangiran membersihkan fosil hewan purba di Museum Anjuk Ladang Nganjuk, Selasa (16/11/2021). Fosil tersebut adalah temuan dari kawasan Hutan Tritik

KOMPAS.com - Sejumlah fosil hewan purba di temukan di petak 47 dan 49 kawasan Hutan Tritik, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Hutan tersebut tersebut berada berbatasan langsung dengan Kabupaten Bojonegoro dan Madiun

Fosil tersebut ditemukan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

Temuan mereka antara lain fosil gading dan rusuk gajah purba, tanduk banteng purba, fosil rahang gajah purba 'stegodon' dan fosil tanduk banteng purba 'epileptobos'.

Baca juga: Fosil Gading Gajah hingga Tanduk Banteng Purba Ditemukan di Hutan Nganjuk, Diekskavasi Tim Sangiran

Berikut 5 hal soal penemuan fosik hewan purba di Nganjuk, Jawa Timur:

1. Hari pertama temukan fosil banteng purba

Tim melakukan ekskavasi sejak Sabtu (14/11/2021). Di hari pertama mereka menemukan fosil banteng purba 'epileptobos'.

Di hari yang sama merekan juga menemukan gading gajah purba sepanjang 80 sentimeter. Di hari kedua, tim kembali menemukan gading sepanjang 2,7 meter dan tulang rusuk gajah.

Dan di hari ketiga, tim menemukan rahang atas gajah purba dan separuh tanduk banteng.

Sebelum ekskavasi dilakukan, tim lebih dulu melakukan penelitian di Hutan Tritik sekitar bulan September-Oktober 2021.

Saat itu, tim menemukan beberapa fosil yang sebagian tampak di permukaan tanah.

Baca juga: Fosil Gading Gajah Purba Ditemukan di Hutan Tritik Nganjuk, Diperkirakan Berusia 900.000 Tahun

2. Diperkirakan berumur 900.000 tahun

Tim dari BPSMP Sangiran membersihkan fosil hewan purba di Museum Anjuk Ladang Nganjuk, Selasa (16/11/2021). Fosil tersebut adalah temuan dari kawasan Hutan TritikKOMPAS.COM/USMAN HADI Tim dari BPSMP Sangiran membersihkan fosil hewan purba di Museum Anjuk Ladang Nganjuk, Selasa (16/11/2021). Fosil tersebut adalah temuan dari kawasan Hutan Tritik
Ketua tim penyelamatan fosil dari BPSMP Sangiran, Albertus Nikko Suko Dwiyanto mengatakan fosil hewan purba yang diekskavasi diperkirakan berumur 900.000 tahun.

“Kalau dari lapisan tanah yang di sini (Hutan Tritik) tidak beda jauh dengan Sangiran, ya kurang lebih 900 ribu tahun yang lalu,” kata dia.

Sejauh ini baru dua fosil yang berhasil diidentifikasi awal oleh petugas. Yakni rahang atas gajah purba ‘stegodon’, dan fosil tanduk banteng purba ‘epileptobos’.

Sementara fosil gading sepanjang 2,7 meter masih membutuhkan penelitian.

“Kami belum bisa memastikan (jenis fosil gading gajah 2,7 meter),” tutur Nikko.

Baca juga: Gambar Cadas di Pulau Kisar dan Kaimear, Maluku, Jelaskan Rute Kemaritiman Manusia Purba

3. Fosil gading diduga sepanjang 3 meter

Tim dari BPSMP Sangiran membersihkan fosil hewan purba di Museum Anjuk Ladang Nganjuk, Selasa (16/11/2021). Fosil tersebut adalah temuan dari kawasan Hutan TritikKOMPAS.COM/USMAN HADI Tim dari BPSMP Sangiran membersihkan fosil hewan purba di Museum Anjuk Ladang Nganjuk, Selasa (16/11/2021). Fosil tersebut adalah temuan dari kawasan Hutan Tritik
Terkait fosil gading gajah purba, Nikko menduga panjang sebenarnya bukan 2,7 meter. Tapi lebih dari 3 meter.

Dugaan itu muncul karena saat ditemukan kondisi gading itu tak lagi utuh.

“Kalau aslinya ini kemungkinan lebih panjang dari 2,7 meter, karena waktu penemuannya itu dia di pangkalnya di tebing, dan kemudian di bawahnya sudah ada pecah-pecahan (fosil),” ungkapnya.

“Jadi kemungkinan lebih dari tiga meter,” lanjut Nikko.

4. Diamankan di Museum Anjuk Ladang

Taman Rekreasi Anjuk Ladang, salah satu destinasi wisata unggulan di Nganjuk yang belum dibuka gegara pandemi Covid-19.KOMPAS.com/USMAN HADI Taman Rekreasi Anjuk Ladang, salah satu destinasi wisata unggulan di Nganjuk yang belum dibuka gegara pandemi Covid-19.
Temuan fosil hewan purba tersebut diamankan ke Museum Anjuk Ladang Nganjuk.

Menurut Nikka, pihaknya berupaya melakukan penyelamatan awal di Museum Anjuk Ladang dan berharap bisa berlanjut hingga kegiatan konservasi.

“Jadi saat ini kita buka dulu, dari fosil-fosil ini kita bersihkan. Nanti kita identifikasi awal, dan lain waktu ada kegiatan konservasi,” kata dia.

Museum Anjuk Ladang mempunyai koleksi yaitu pastinya benda-benda bersejarah yang berupa prasasti, arca dan lain-lain.

Salah satu koleksi museum adalah Prasasti Anjuk Ladang, warisan dari Raja Sindok di tahun 859 Saka atau 10 April 937 M.

Prasasti Anjuk Ladang ditemukan di Candi Lor, Desa Candirejo, Kecamatan Loceret.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Usman Hadi | Editor : Pythag Kurniati)


Penulis :
Editor : Rachmawati