Ribuan Pelajar di Surabaya Ikuti Vaksinasi Massal Serentak, Ini Pesan Jokowi

Rabu, 14 Juli 2021 | 18:26 WIB

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memantau pelaksanaan vaksinasi massal terhadap ribuan pelajar di Kota Surabaya yang dilaksanakan di SMPN 1 Surabaya, Jalan Pacar, Rabu (14/7/2021).DOK. PEMKOT SURABAYA Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memantau pelaksanaan vaksinasi massal terhadap ribuan pelajar di Kota Surabaya yang dilaksanakan di SMPN 1 Surabaya, Jalan Pacar, Rabu (14/7/2021).

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melaksanakan percepatan vaksinasi massal Covid-19 bagi pelajar.

Pada hari ini, Rabu (14/7/2021), vaksin diberikan kepada 1.300 peserta didik jenjang SMP dan seribu pelajar jenjang SMA.

Berbeda dari biasanya, vaksinasi yang dihelat di SMP Negeri 1 Surabaya itu dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual.

Melalui pertemuan virtual itu, Presiden Jokowi mengajak kepada seluruh pelajar agar tidak perlu takut divaksin.

Baca juga: Pemkot Malang Berencana Izinkan Jenazah Covid-19 Dimakamkan oleh Keluarga

Jokowi juga memberi dukungan agar anak-anak terus semangat belajar meskipun berlangsung secara online.

"Kita ingin mendorong agar vaksin ini dipercepat, sehingga terjadi kekebalan komunal. Jaga jarak, jangan berkerumun, selamat belajar ya anak-anakku. Salam untuk orangtua dan bapak ibu guru," kata Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hadir bersama Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Timur, Marsma TNI Rudy Iskandar serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya.

Setelah mengikuti pertemuan virtual bersama Jokowi, Wali Kota Eri bersama rombongan memberikan dorongan semangat kepada pelajar yang disuntik vaksin di SMPN 1 Surabaya.

"Yang belum antre ke meja skrining dulu ya. Setelah itu baru disuntik," kata Eri memberikan arahan kepada pelajar.

Setelah meninjau meja skrining, ia bergeser mendatangi salah satu anak yang tidak bisa disuntik lantaran suhu tubuhnya di atas 38 derajat.


 

Eri pun memberikan dukungan dan semangat. Dia memastikan, ketika suhu tubuhnya turun maka anak tersebut dapat langsung disuntik vaksin.

"Jangan khawatir kehabisan vaksin ya. Besok, atau kapan kalau suhu tubuhnya sudah turun nanti ke sini lagi. Pokoknya sehat dulu yang penting," ujar Eri.

Dalam kesempatan itu, Eri juga mengucapkan terima kasih kepada Kabinda Jatim, Marsma TNI Rudy Iskandar atas bantuan vaksin yang diberikan kepada Pemkot Surabaya.

Ia menargetkan, dalam sehari jumlah vaksinasi di Kota Pahlawan mencapai 50.000 sasaran.

Bahkan, dia menghitung, kebutuhan vaksin khusus bagi pelajar mencapai lebih dari 300 ribu jiwa.

Baca juga: 270 Dokter di Surabaya Terpapar Covid-19, Mahasiswa Kedokteran Diajak Jadi Relawan Kesehatan

"Kalau kami bisa melakukan 50.000 dalam sehari maka ini akan selesai dalam sepekan. Tapi, kami sedang tunggu vaksin dari pemerintah pusat, sehingga seluruh pelajar bisa tervaksin sesuai dengan arahan Bapak Presiden," ucap Eri.

Setelah dari SMP 1 Surabaya, Eri bersama Kabinda Jatim kemudian meninjau pelaksanaan vaksinasi di Balai RW Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan.

Pelaksanaan vaksinasi yang digelar secara door to door itu menyasar kepada masyarakat sekitar.

Eri menyebut, pelaksanaan vaksinasi ini tidak hanya dilakukan di berbagai titik strategis. Tetapi juga dilakukan di rumah-rumah warga hingga di sejumlah balai RW.

"Karena kami lakukan di berbagai titik. Ini juga sebagai salah satu upaya kami untuk mencegah klaster keluarga," kata dia.

Sementara itu, Kabinda Jawa Timur, Marsma TNI Rudy Iskandar menambahkan, kegiatan ini tidak hanya dilakukan di Jatim saja.

Tetapi serentak dilakukan di sekitar 14 wilayah episentrum yang dilakukan vaksinasi usia 12-17 tahun.

Pihaknya menyatakan, bakal terus bersinergi bersama Pemkot dan Pemprov untuk mendorong percepatan vaksinasi di Jatim.

"Kami bahu-membahu bersama tiga pilar untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi," kata Marsma TNI Rudy Iskandar.


 

Dia menuturkan, selain percepatan vaksinasi, upaya lain yang dilakukan untuk memutus mata rantau pandemi Covid-19 adalah memasifkan tracing atau penelusuran kontak erat.

"Tracing ini juga terus dilakukan untuk menemukan kasus baru. Ketika ada warga yang terpapar, maka langsung disampaikan kepada satgas untuk mendapatkan penanganan," ungkap dia.

Pelajar asal SMP Negeri 1 Surabaya, Rahmad Haidar Pasha mengaku tidak sakit setelah disuntik vaksin.

Baca juga: Tambahan 310 Kasus Positif Covid-19 di Kota Malang, Kasus Harian Tertinggi Selama Pandemi

Menurutnya, vaksin ini penting dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Efeknya tidak sakit sama sekali, alhamdulillah," kata Haidar.

Di momen itu, peserta didik kelas IX SMPN 1 Surabaya ini juga mengajak para pelajar lain, agar tidak perlu takut untuk disuntik vaksin.

Sebab, vaksinasi ini dilakukan demi kesehatan bersama.

"Ayo semuanya vaksin itu tidak sakit kok dan vaksin penting buat kesehatan," ucap Haidar.


Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman
Editor : Robertus Belarminus