126 Relawan Surabaya Jadi Sopir Ambulans Pasien Covid-19, Tersebar di 31 Kecamatan, Beroperasi 24 Jam

Selasa, 13 Juli 2021 | 10:50 WIB

Relawan pengemudi ambulans ikut menangani pasien Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (12/7/2021).  FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya Relawan pengemudi ambulans ikut menangani pasien Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (12/7/2021).

KOMPAS.com - Sebanyak 126 relawan siap menjadi sopir ambulans untuk memaksimalkan penanganan pandemi Covid-19 di Kota Surabaya.

Para relawan yang berasal dari Relawan Surabaya Memanggil itu akan menyebar di 31 kecamatan dan beroperasi selama 24 jam.

Dengan bantuan tersebut, mulai Senin (12/7/2021) operasional puskesmas beserta unit ambulans bisa berjalan selama 24 jam.

Baca juga: Jangan Sampai Ada Orang Surabaya Meninggal karena Tak Diambil dalam 24 Jam

Atas bantuan tersebut, Eri mengucapkan terimakasih kepada para relawan yang sudah ikut ambil peran.

"Alhamdulilah hari ini Relawan Surabaya Memanggil bertemu saudara lagi. Ada pasukan milenial arek Surabaya akan membantu kita lagi. Saya sampaikan banyak terima kasih," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Senin (12/7/2021)

"Ambulans bisa 24 jam beroperasi, sehingga jangan sampai ada orang Surabaya yang meninggal karena tidak diambil dalam waktu 24 jam," tambah dia.

Baca juga: Berkat Pasukan Milenial Arek Surabaya, Ambulans dan Puskesmas Kini 24 Jam Tersedia

Tambah armada ambulans

Ilustrasi ambulansShutterstock Ilustrasi ambulans
Sementara itu Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan para relawan akan membantu operasional mobil ambulans di Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, hingga menangani puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya.

Untuk ke depannya, diharapkan warga Kota Surabaya tidak perlu lagi harus mengantre untuk mendapatkan layanan kesehatan.

"Jadi ditingkatkan kapasitasnya, sehingga semakin banyak warga yang bisa tertangani dengan lebih cepat dan tidak perlu mengantre," ujar Irvan.

Baca juga: PPKM Darurat, Pintu Masuk Sidoarjo dari Tol Surabaya-Gempol Ditutup 24 Jam

Ia juga mengatakan Pemkot Surabaya juga menambah armada mobil ambulans di setiap wilayah.

Salah satu di antaranya adalah penambahan unit ambulans untuk Tim Gerak Cepat (TGC) yang terbagi di tujuh wilayah.

"Ditambah juga dari Dinsos yang sebelumnya hanya 10 ambulans, ditambah 7 ambulans. Ditambah lagi nanti ada peran serta ambulans swasta yang mau meminjamkan sementara dan itu masih kami data," kata dia.

Sementara itu, Koordinator Relawan Ambulans Surabaya Setiawan menambahkan bahwa relawan yang tergabung sebagai pengemudi mobil ambulans tentu sudah memiliki keahlian mengemudi disertai dengan SIM A.

Baca juga: Pelanggar PPKM Darurat di Surabaya Malah Menantang Polisi dan Timbulkan Kericuhan

Selain itu, sebelum terjun ke lapangan, mereka juga telah menjalani tes usap dan menerima vaksin.

"Jadi tidak serta-merta langsung turun gitu. Mereka juga punya SIM A dan terbiasa sebagai driver. Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, mereka harus test drive dulu, mereka juga harus sudah divaksin, selain tes usap," kata Setiawan.

Editor : Abba Gabrillin


Penulis :
Editor : Rachmawati