Stok Oksigen Menipis, Dinkes Nganjuk: Uangnya Ada, Tapi Barangnya Tidak Ada di Pasar

Jumat, 2 Juli 2021 | 14:52 WIB

Ilustrasi: Pekerja mengisi ulang tabung oksigen untuk kebutuhan medis di Banda Aceh, Aceh, Selasa (29/6/2021)ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS Ilustrasi: Pekerja mengisi ulang tabung oksigen untuk kebutuhan medis di Banda Aceh, Aceh, Selasa (29/6/2021)

NGANJUK, KOMPAS.com – Ketersediaan oksigen di Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mulai menipis.

Sementara ini stok oksigen yang tersedia diprioritaskan untuk pasien Covid-19 bergejala berat.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk, Heni Rochtanti mengatakan, pemkab telah berusaha mencari penyedia tabung oksigen.

Sejauh ini usaha petugas Dinkes belum membuahkan hasil.

“Ini mau beli (tabung oksigen), uang ada tapi barangnya itu yang nggak ada di pasar,” ujar Heni saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Jumat (2/7/2021).

Menurut Heni, kelangkaan tabung oksigen di Nganjuk mulai terjadi seminggu terakhir.

Baca juga: Berburu Tabung Oksigen di Banjarnegara, Sehari Butuh 100 Tabung, Pegawai RS Temui Peternak Ikan

Ketersediaan stok oksigen yang menipis ini, kata Heni, tak hanya terjadi di Nganjuk, tapi juga di daerah-daerah lainnya.

Langkanya tabung oksigen tersebut berimbas pada harga di pasaran.

Heni menyebut mulanya harga tabung oksigen berada di kisaran Rp 700,000. Namun saat ini harganya melambung menjadi Rp 2,5 juta per tabung.

Karena ketersediaan tabung oksigen menipis, RS rujukan Covid-19 di Nganjuk pun memutar otak.

Mereka akhirnya memprioritaskan penggunaan tabung oksigen yang ada untuk pasien bergejala berat.

“Ya ada (stok oksigen), tapi untuk benar-benar pasien yang berat,” tutur Heni.


 

“Makanya kemarin kan Pak Menko Marves (menyatakan) nanti akan ada konversi oksigen untuk industri dialihkan ke medis,” lanjut dia.

Masih tersedia tempat tidur isolasi

Sementara itu, Heni menuturkan, Kabupaten Nganjuk masih berada di zona oranye penyebaran Covid-19.

Meski pasien Covid-19 bertambah setiap hari, jumlah tempat tidur di ruang isolasi masih mencukupi.

Baca juga: Sejumlah Nakes Terpapar Covid-19, 2 Puskesmas di Nganjuk Ditutup Sementara

“(Ketersedian bed isolasi) Masih mencukupi. Kalau yang (isolasi) di Mpu Sendok (Gedung Balai Budaya Mpu Sendok) itu ada 78 (bed), ini yang terisi 36,” sebut Heni.

Heni tak bisa memastikan jumlah tempat tidur isolasi yang belum terisi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk dan Kertosono serta RS Bhayangkara Nganjuk.

Namun, ia memastikan masih tersedia tempat untuk pasien Covid-19 di tiga RS tersebut.


Penulis : Kontributor Nganjuk, Usman Hadi
Editor : Dheri Agriesta