62 Warga Kudus Terinfeksi Varian Delta, tapi Pemkab Belum Tahu Identitasnya

Sabtu, 19 Juni 2021 | 06:10 WIB

Ilustrasi virus coronaSHUTTERSTOCK/RUKSUTAKARN studio Ilustrasi virus corona

KOMPAS.com - Sebanyak 62 warga Kudus, Jawa Tengah, dikonfirmasi terpapar varian Delta atau B.1.617.2.

Meski sudah mendapat hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS), tetapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus belum mengetahui identitas orang-orang yang terinfeksi varian Delta tersebut.

Pasalnya, kata Bupati Kudus Hartopo, pihaknya hanya menerima hasil pemeriksaan sampel tanpa disertai identitas lengkap.

Baca juga: Warga Kudus Terinfeksi Virus Corona Varian Delta Bertambah Jadi 62 Orang, Pemkab Masih Lacak Identitas

Hal ini, lanjut Hartopo, bikin Pemkab Kudus cukup kelimpungan.

Hartopo menuturkan, Pemkab Kudus masih melacak keberadaan pemilik 62 sampel tersebut.

"Kami belum tahu by name by address. Kami bingung. Karena itu langkah awal untuk tracing. Kalau dikasih identitas kita bisa melacak. Apakah sudah sembuh atau tidak atau meninggal kita tidak tahu. Jika dilihat dari durasinya sudah selesai isolasi mandiri," ujarnya, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Ganjar: Ingat, Varian Baru Sudah Masuk di Kudus, Catat Itu…


 

Hasil uji whole genome sequencing

Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.

Kepastian 62 warga Kudus terinfeksi varian Delta didapat berdasarkan uji whole genom sequencing (WGS).

Sebelumnya, hasil pemeriksaan 34 sampel WGS mengkonfirmasi 28 orang warga Kudus terpapar varian Delta.

Lalu, pada 20 Mei 2021, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Universitas Gajah Mada (UGM) memeriksa 34 sampel WGS.

Baca juga: “Sudah Ditemukan Pasien dengan CT 10, Artinya Kandungan Virusnya Ratusan Juta, bahkan Miliaran”

 

Mereka menyampaikan bahwa seluruh sampel positif terinfeksi varian Delta.

"Selain 28 orang positif varian Delta, 34 sampel kemudian 100 persen terinfeksi varian Delta dari India," ucap Bupati Kudus Hartopo saat dihubungi Kompas.com.

Maka dari itu, dengan ditemukannya varian Delta di Kudus, Hartopo meminta kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Baca juga: Sultan HB X Pertimbangkan “Lockdown” Total Yogyakarta, Ini Alasannya

"Yang membedakan itu varian Delta penularannya lebih cepat. Jadi jangan sampai abai dan jangan merasa aman meski divaksin. Prokes tetap dibiasakan dan vaksinasi massal terus diupayakan," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kudus, Puthut Dwi Nugroho | Editor: Khairina)

 


Penulis :
Editor : Reza Kurnia Darmawan