Serangan Netizen ke Akun Medsos Pelaku Penodongan di Warteg Mempersulit Kerja Polisi

Jumat, 24 Januari 2020 | 12:19 WIB

warteg tempat terjadinya aksi penodongan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020)KOMPAS.COM/WALDA MARISON warteg tempat terjadinya aksi penodongan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020)

JAKARTA,KOMPAS.com - Kepolisian masih memburu sekelompok pelaku penodongan di warteg kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Serangan" netizen di media sosial malah mempersulit kerja polisi.

Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Iptu Achmad Fajrul Choir mengatakan, akun medsos pelaku diserang netizen pascamasifnya pemberitaaan media.

Para pelaku kemudian berpindah-pindah tempat menghindari kejaran polisi.

"Posisinya dia tahu sedang dicari karena media sosialnya diserang sama netizen, Dia parno lah. Karena dia parno, akhirnya dia melarikan diri," kata Fajrul saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Baca juga: Diburu Polisi, Para Pelaku Penodongan di Warteg Pesanggrahan Sudah Kabur dari Rumah

Padahal, polisi awalnya sudah menemukan petunjuk keberadaan tersangka.

"Akhirnya kita harus lidik lagi. Kita harus kerucutin satu-satu, nanya keterangan saksi-saksi lagi ke orang-orang terdekatnya," lanjut dia.

"Minta doanya agar cepat kita tangkap," ucap Fajrul.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Bastoni Purnama sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah menyambangi rumah pelaku. Namun, sudah kabur.

Salah satu pelaku merupakan 'pemain lama'. Dia pernah ditangkap dalam kasus begal.

Foto yang baru beredar belakangan ini adalah foto lama ketika ditangkap dalam kasus begal.

Kronologi

Segerombolan penodong mendatangi salah satu warteg di Pesanggrahan pada Senin (20/1/2020) malam.

Baca juga: 4 Fakta Penodongan di Warteg Pesanggrahan

AB, penjaga warteg bercerita, ia saat itu sedang melayani seorang pelanggan bernama Andika Nugraha Gusti pukul 01.00 WIB.

Salah satu pelaku awalnya masuk ke warteg berpura-pura membeli makanan. Pelaku lain kemudian masuk dan langsung menodongkan celurit kepada Andika.

Sambil menodongkan senjata tajam, pelaku memaksa korban menyerahkan dompet serta ponselnya.

"'Lu diem lu. Diem enggak lu'. Kata yang menodong ke korban," ujar AB saat ditemui di wartegnya, Selasa.

Korban kemudian menyerahkan barang bawaannya. Namun, ia sempat meminta pelaku untuk meninggalkan Kartu Tanda Pengenal dan STNK miliknya.

Pelaku tidak memedulikan permintaan korban. Mereka langsung pergi ke arah Ciledug menggunakan motor.

Korban yang berprofesi sebagai ojol ini sempat mencoba mengejar pelaku, namun tidak membuahkan hasil. Peristiwa tersebut terekam kemera CCTV yang ada di dalam rumah makan.


Penulis : Walda Marison
Editor : Sandro Gatra