Cerita 2 Warga Sumsel Selamat dari Tsunami: Sebelumnya, Terdengar Suara Gemuruh...

Senin, 24 Desember 2018 | 14:11 WIB

Ratusan rumah warga di pinggir pesisir pantai Lampung Selatan rata dengan tanah usai dihantam tsunami.ISTIMEWA Ratusan rumah warga di pinggir pesisir pantai Lampung Selatan rata dengan tanah usai dihantam tsunami.

PALEMBANG, KOMPAS.com - Bencana tsunami yang menerjang Selat Sunda di Lampung Selatan dan Banten menyebabkan 281 orang dinyatakan meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.

Levi dan Sumantri dua kakak beradik yang berasal dari Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel), sempat merasakan bencana tersebut. 

Mereka hampir terkena terjangan tsunami ketika sedang berkunjung ke rumah keluarga mereka di Lampung Selatan, untuk menghadiri proses pernikahan.

Dikatakan Levi, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 21.20 WIB pada Sabtu (22/12/2018) kemarin. Sebelum kejadian, ia sedang membuat kopi di rumah kerabatnya tersebut.

Baca juga: Satu Korban Tsunami Selat Sunda Akan Dikebumikan di Kulon Progo 

Namun tak lama kemudian, warga sekitar mendadak keluar dan berlari menuju ke atas bukit Rajabasa sembari memperingatkan ada tsunami.

"Suara gemuruh sangat terdengar, saya langsung keluar, lihat warga sudah lari teriak-teriak tsunami," kata Levi, Senin (23/12/2018).

 

Lokasi tsunami di Lampung Selatan yang menyebabkan ratusan rumah rusak.ISTIMEWA Lokasi tsunami di Lampung Selatan yang menyebabkan ratusan rumah rusak.

Melihat warga mulai menyelamatkan diri, Levi dan Sumantri langsung menyelamatkan keluarga mereka naik ke atas bukit.

Kejadian yang hanya beberapa menit itu meratakan kediaman rumah kerabat mereka yang berada di pesisir pantai.

Baca juga: Jokowi: Tsunami Selat Sunda Betul-betul di Luar Perkiraan BMKG...

"Sempat saya menelepon keluarga yang sedang jalan di luar, mendadak listrik mati, sinyal langsung putus. Rumah sudah hancur akibat tsunami," ujarnya.

Keluarga Levi berhasil selamat dari kejadian tersebut, saat ini mereka sedang berada di daerah Penengahan salah satu kediaman kerabatnya untuk mengungsi.

"Hari ini langsung pulang ke Empat Lawang bersama keluarga, kami semua selamat," kata dia.


Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra
Editor : Aprillia Ika