Satu Korban Tsunami Selat Sunda Akan Dikebumikan di Kulon Progo

Senin, 24 Desember 2018 | 13:26 WIB

Warga terus berdatangan mengungkap bewa sungkawa bagi Isti Widiasih di Desa Triharjo, Wates, Kulkn Progo, DIY. Isti korban tsunami di Banten.KOMPAS.com/ DANI J Warga terus berdatangan mengungkap bewa sungkawa bagi Isti Widiasih di Desa Triharjo, Wates, Kulkn Progo, DIY. Isti korban tsunami di Banten.

KULON PROGO, KOMPAS.com - Korban tsunami di Pantai Tanjung Lesung Anyer di Provinsi Banten, berasal dari Desa Triharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Isti Widiasih, 73 tahun, warga Pedukuhan Seworan ini sedang bersama seorang anak, menantu, dan tiga cucu ketika musibah itu terjadi.

"Datang langsung dimakamkan nanti di sini, tidak jauh dari sini," kata Medi Santoso, 52, anak dari Isti, Senin (24/12/2018).

Medi menceritakan, Ibunya sebenarnya tengah berlibur ke Serang, Banten, ditemani cucunya, Muhammad Ardhi Darmogo yang masih duduk di kelas 6 sekolah dasar. Mereka berangkat pada hari Selasa (18/12/2018) dan tinggal bersama keluarga anaknya.

Baca juga: Rombongan Family Gathering Sebuah SMP Tersapu Tsunami, 3 Anak Hilang

Akhir pekan lalu, Isti dan Ardhi ikut menginap di salah satu hotel ketika kantor Puji Astuti (anak) yakni Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Serang tengah menggelar gathering.

Lokasi penginapan berada di Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Arif Roikhan, suami Puji, dan dua anak mereka jugai ikut serta.

"Jaraknya dari tempat adik saya itu sekitar 67 Km atau 2 jam perjalanan. Menginap semalam di sana," kata Madi.

Madi mengatakan, mereka tidak menyangka tragedi itu menimpa rombongan keluarga Isti. Madi mengaku sebenarnya mengikuti kabar peristiwa tsunami di Pantai Carita, Banten. Namun ia tak menyangka kalau Tanjung Lesung juga menjadi korban tsunami.

Baca juga: Kisah Korban Selamat Tsunami: Dalam Sekejap Saya Sudah Tergulung Ombak...

"Sekitar jam 10.00 tahu kalau ada kejadian itu. Tapi tidak menyangka (Isti dan rombongannya ikut jadi korban). Soalnya yang paling sering diberitakan itu Carita," kata Madi.

Keluarga Madi di Kulon Progo baru menerima kabar musibah Isti sekeluarga pada Minggu sore. Puji yang menderita luka cukup parah sehingga harus menjalani operasi limpa dan masih di rawat di ICU. Arif dan Roikhan juga masih dalam perawatan karena benturan.

"Ibu mertua saya dinyatakan meninggal baru tadi pagi," kata Kepala Desa Tawangsari, Sigit Susetyo, pada kesempatan yang sama.

Pemda Serang turun tangan membantu semua korban. Bantuan pun diberikan bagi Isti hingga dikirim ke Kulon Progo. Rencananya, jenazah diberangkatkan dengan ambulan hari ini. Jenazah Isti kini siap diberangkatkan dan akan langsung dimakamkan di TPU Jogobayan, Seworan.


Penulis : Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
Editor : Aprillia Ika