Asap Berbau Menyengat di Pondok Aren Diduga Gas Metana dari Sampah Puluhan Tahun

Rabu, 24 Oktober 2018 | 19:47 WIB

Warga Jalan Pesantren RT 001 RW 003 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengeluhkan bau menyengat yang keluar dari dalam tanah di sekitar kebun singkong milik warga. Bau menyengat itu berbau seperti belerang dan mengeluarkan asap berwarna putih, Rabu (24/10/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Warga Jalan Pesantren RT 001 RW 003 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengeluhkan bau menyengat yang keluar dari dalam tanah di sekitar kebun singkong milik warga. Bau menyengat itu berbau seperti belerang dan mengeluarkan asap berwarna putih, Rabu (24/10/2018).

 

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Asap berbau menyengat yang keluar dari dalam tanah di Jalan Pesantren RT 001 RW 003 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, diduga gas metana yang berasal dari sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Toto Sudarto mengatakan, lokasi tersebut merupakan tempat pembuangan sampah yang sudah bertahun-tahun ditutup.

"Itu bekas tumpukan sampah. Dulunya kan ditutup, jadi gas metannya keluar," ujar Toto, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/10/2018).

Baca juga: Asap Putih Berbau Menyengat Dikeluhkan Warga di Pondok Aren

Toto mengatakan, asap dan bubuk berwarna putih yang ada di lokasi tersebut merupakan unsur gas metana yang keluar dari tumpukan sampah.

Agar mendapatkan data yang lebih valid, petugas dari DLH Tangerang Selatan tengah melakukan pemeriksaan di laboratorium.

Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui kandungan yang menimbulkan bau menyengat itu. "Lagi dicek ya. Kalau bisa jangan didekati dulu," ujar Toto.

Sebelumnya, warga di lokasi tersebut mengeluhkan asap berbau menyengat yang keluar dari dalam tanah di sekitar sebuah kebun singkong.

Baca juga: Asap Berbau Busuk Keluar dari Dalam Tanah, Warga Diminta Pakai Masker

Warga menyebut, bau menyengat itu tercium seperti bau belerang hingga jarak 100 meter dari kebun singkong.

Bau yang menyengat itu membuat beberapa warga pusing. Garis polisi dipasang untuk mencegah warga mendekati sumber bau.


Penulis : Kontributor Jakarta, David Oliver Purba
Editor : Robertus Belarminus