Damkar Berupaya Padamkan Asap Bau Busuk dari Tanah di Bintaro

Rabu, 24 Oktober 2018 | 14:14 WIB

Pemadam kebakaran memadamkan asap yang muncul dari dalam tanah di Jalan Anggrek 1, Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (24/10/2018). KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Pemadam kebakaran memadamkan asap yang muncul dari dalam tanah di Jalan Anggrek 1, Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (24/10/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan asap berbau busuk di Jalan Anggrek 1, Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (24/10/2018).

Sejak pagi, tiga petugas menyirami tanah yang mengeluarkan asap itu. Namun, asap masih muncul hingga Rabu siang.

"Kemarin sore juga damkar sudah ke sini, tetapi masih muncul saja asapnya," kata petugas yang bekerja memadamkan asap, Rabu siang.

Baca juga: Asap Berbau Busuk Mengepul dari Dalam Tanah di Bintaro

Petugas bahkan memasukkan selang air ke bagian tanah yang retak. Namun, asap masih mengepul meski tidak terlalu besar.

"Dari kemarin memang tidak terlihat sumber asapnya, kayaknya jauh di dalam," ujar petugas itu.

Lurah Bintaro Dimas Prayudi megatakan, pihaknya akan melanjutkan pemadaman. Ia juga berencana meminta bantuan dari Dinas Sumber Daya Air untuk pengerukan.

"Kami coba minta bantuan alat berat untuk mengeruk," kata Dimas ditemui di lokasi, Rabu siang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu (24/10/2018) pagi, asap itu berwarna putih. Dari retakan tanah, asap mengepul tetapi tak terlihat adanya api atau bara.

Tomi, warga RT 010 RW 002 Bintaro yang tinggal sekitar 100 meter dari lokasi, mengatakan bahwa kejadian ini berlangsung cukup lama.

"Lama banget begini, sudah lima bulan kali," kata Tomi ditemui di rumahnya, Rabu.

Baca juga: Kebakaran, Asap Hitam Mengepul dari Balkon Mal CBD Ciledug

Tomi mengatakan, asap biasanya lebih banyak pada pagi hari. Namun, saat hujan seperti dua malam lalu, asap tetap muncul. Warga kebingungan mengatasi persoalan ini.

Kondisi ini mengganggu warga yang tinggal di Jalan Anggrek I. Sebab, bau tak sedap dari asap tercium hingga jarak 200 meter.


Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Icha Rastika