Dimas Anggara: Stop Bullying pada Orang Berkebutuhan Khusus

Selasa, 23 Oktober 2018 | 23:09 WIB

Artis peran Dimas Anggara dalam gala premiere film Dancing In The Rain di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG Artis peran Dimas Anggara dalam gala premiere film Dancing In The Rain di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).

BANDUNG, KOMPAS.com – Artis peran Dimas Anggara mengaku mendapat banyak pelajaran saat memerankan karakter Banyu dalam film Dancing in The Rain.

“Saya belajar banyak hal, terutama soal toleransi. Karena di mata Tuhan kita semua sama, derajat kita sama,” ujar Dimas di Bandung, Selasa (23/10/2018).

Dimas mengatakan, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Karena itu, tidak boleh iri dengan kelebihan orang, juga jangan menyepelekan kekurangan orang.

“Karena itu stop bullying. Mereka (orang berkebutuhan khusus) mempunyai tempat yang sama dengan kita,” ungkapnya.

Baca juga: Dimas Anggara Sempat Takut dengan Skenario Dancing in The Rain

Lewat film ini, Dimas mengajak semua penonton lebih toleran terhadap orang berkebutuhan khusus. Sebab bagi Dimas, mereka orang spesial dan luar biasa.

“Mereka memiliki tingkat kecerdasan di luar orang normal biasanya,” ungkapnya.

Dimas bersyukur memerankan karakter penderita spectrum autis. Setelah bermain di film itu, ia mengaku lebih bisa merasakan yang dirasakan orang berkebutuhan khusus.

“Ini sekaligus melatih empati saya,” tuturnya.

Selain itu, film ini menggambarkan bagaimana perjuangan sebuah keluarga untuk menerima kekurangan dan kelebihan. Serta mengisahkan persahabatan sejati.

“Film ini mengajak penonton bersikap toleran, menerima kekurangan, serta mendalami arti persahabatan,” ungkapnya.

Baca juga: Dimas Anggara Butuh Waktu Lama Dalami Karakter Banyu dalam Dancing in The Rain


Penulis : Reni Susanti
Editor : Bestari Kumala Dewi