61 Hotspot Terdeteksi, Pekanbaru Berkabut Tipis

Sabtu, 29 September 2018 | 00:29 WIB

Kebakaran lahan gambut di pekanbaru pada juni 2018 di sekitar kawasan pemukiman warga.KOMPAS.com/Citra Indriani Kebakaran lahan gambut di pekanbaru pada juni 2018 di sekitar kawasan pemukiman warga.

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejak pagi hingga sore, titik panas atau hotspot terus meningkat di wilayah Riau, Jumat (28/9/2018).

Akibatnya, Kota Pekanbaru terpapar asap tipis yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada sore harinya terdeteksi 61 hotspot.

Tadi pagi terdapat 32 titik, Kemudian sore mengalami peningkatan menjadi 61 titik, kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Marzuki pada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Pakai Bom Air, Kebakaran Hutan di Gunung Sumbing Berkurang

Dia merincikan, hotspot pada sore hari paling banyak terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yakni 49 titik. Selanjutnya, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) 6 titik, Pelalawan dan Kepulauan Meranti 3 titik.

Dari 61 hotspot, 46 diantaranya titik api (firespot) dengan confidence (tingkat kepercayaan) di atas 70 persen," jelas Marzuki.

Titik api tersebut, tambah dia, terdapat di Inhil 40 titik, Meranti 1 titik dan Inhu 5 titik. Sehingga hal ini menyebabkan Kota Pekanbaru berkabut asap tipis.

Hari ini Pekanbaru mulai berkabut asap tipis. Dan itu cuma berlangsung dari jam 09.00-10.00 WIB. Sehingga tidak menggangu jarak pandang.

"Jarak pandang mendatar di Pekanbaru dari siang hingga sore sekitar 10 kilometer," papar Marzuki.

Baca juga: Diguncang Gempa, Jamaah Shalat Magrib Berhamburan Keluar Masjid

Pihaknya meyakini, kabut asap ini berasal dari daerah yang terdeteksi titik api atau karhutla di Kabupaten Inhil dan Inhu. Sementara itu, peluang hujan di Riau masih minim sejak dua hari terakhir.

"Walaupun ada hujan, tapi tidak merata di Riau. Prediksi musim hujan mulai bulan Oktober 2018 ini. Dan juga belum dipastikan merata," jelas Marzuki.


Penulis : Kontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani
Editor : Reni Susanti