Selain Bank Sampah, Kelurahan Cipete Utara Punya Warung Daur Ulang

Rabu, 5 September 2018 | 22:38 WIB

Warga RT 03 RW 09, Kelurahn Cipete Utara, Jaksel, saat penimbangan di bank sampah, Minggu (2/8/2018)KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Warga RT 03 RW 09, Kelurahn Cipete Utara, Jaksel, saat penimbangan di bank sampah, Minggu (2/8/2018)

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain bank sampah, RT 03 RW 09, Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, juga memiliki warung daur ulang. Lurah Cipete Utara Mohamad Yohan mengatakan, konsep kedua hal itu mirip. Hanya saja sampah di bank sampah dibeli atau ditukar dengan uang, sedangkan di warung daur ulang sampah ditukar dengan sembako.

"Kalau bank sampah itu ada proses pencatatan, jadi nanti kaya nasabah di bank, berapa jumlah saldo yang disetor, itu nanti di akhir tahun diambil. Kalau warung daur ulang ini konsepnya cuma dibedain barter sama sembako," ujar Yohan ketika dihubungi, Rabu (5/9/2018).

Di bank sampah, uang baru bisa dicairkan minimal tiga bulan setelah pengumpulan, berbeda dengan warung daur ulang yang langsung bisa ditukarkan dengan sembako.

Baca juga: Melihat Bank Sampah dan Posko Daur Ulang di Kelurahan Cipete Utara

Namun umumnya warga baru mengambil hasil tersebut satu tahun terutama pada saat Lebaran.

"Uangnya baru bisa diambil setelah minimal tiga bulan, umumnya biasanya ngambilnya itu pada saat mau Lebaran. Itu bisa sampai Rp 2juta juga mereka," jelas dia.

Untuk warung daur ulang, sampah yang masih bisa didaur ulang akan dikelola oleh para ibu PKK.

Saat ini, Kelurahan Cipete Utara punya warung daur ualng di semua RW-nya yang berjumlah 11 RW. Kelurahan itu pun diklaim sebagai kelurahan dengan bank sampah terlengkap di Jakarta.


Penulis : Ryana Aryadita Umasugi
Editor : Egidius Patnistik