RI Berharap Pertemuan Trump dan Kim Jong Un Ciptakan Perdamaian Dunia

Selasa, 12 Juni 2018 | 16:57 WIB

Presiden Joko Widodo saat konferensi pers di Ruang Teratai, Istana Presiden, Bogor, Selasa (12/6/2018, mengenai terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB. Fabian Januarius Kuwado Presiden Joko Widodo saat konferensi pers di Ruang Teratai, Istana Presiden, Bogor, Selasa (12/6/2018, mengenai terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.

BOGOR, KOMPAS.com - Indonesia menyambut baik pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, Selasa (12/6/2018).

Demikian diungkapkan Presiden Joko Widodo di Ruang Teratai, Istana Presiden Bogor, Selasa siang.

"Saya menyambut baik, Indonesia menyambut baik dan mendukung berlangsungnya KTT AS dengan Korea Utara pada hari ini," ujar Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Baca juga: Ketika Trump dan Kim Jong Un Ukir Sejarah Baru Dunia

Indonesia pun berharap pertemuan itu memberikan sumbangsih nyata bagi terciptanya perdamaian di dunia.

"Kita berharap hasil KTT ini dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian, baik di kawasan semenanjung Korea, di kawasan, atau perdamaian dunia. Saya kira harapannya itu," lanjut Jokowi.

Diberitakan, Trump dan Kim Jong Un bertemu secara empat mata di Hotel Capella, Singapura. Dalam tatap muka selama 38 menit, Trump dan Kim didampingi penerjemah.

Setelah keluar dari ruangan menuju ruangan lain, keduanya sempat menyapa awak media dari balkon hotel.

"Sangat, sangat baik. Hubungan yang luar biasa," kata Trump, Selasa.

Selanjutnya, Trump dan Kim melanjutkan pertemuan bilateral bersama penasihat mereka. Kemudian, diteruskan dengan penandatanganan dokumen bersama.

Dokumen yang ditandatangani bersama itu boleh dibilang bersejarah karena ini merupakan jalan bagi Korut untuk memulai denuklirisasi sesegera mungkin.

Baca juga: Begini Isi Kesepakatan Donald Trump dan Kim Jong Un

Setelah mengadakan makan siang bersama, kedua pemimpin duduk bersama untuk menandatangani dokumen yang disebut sebagai perjanjian komprehensif oleh Trump.

"Saya ingin berterima kasih kepada kedua pihak, termasuk Menteri Pompeo (Menteri Luar Negeri AS). Ini sangat luar biasa," kata Trump kepada awak media saat menandatangani dokumen tersebut.

Trump sempat memperlihatkan dokumen yang telah ditandatangani keduanya. Setelah selesai, keduanya kembali berjabat tangan dan meninggalkan ruangan.

"Kami sangat bangga dengan apa yang terjadi pada hari ini," ucap Trump.

Kompas TV Setelah sekitar 40 menit bertemu empat mata dan hanya didampingi penerjemah, kedua kepala negara lantas berjalan bersama.




Penulis : Fabian Januarius Kuwado
Editor : Krisiandi