Pentagon Siap Hadapi Aksi Provokatif Korea Utara

Jumat, 25 Mei 2018 | 03:20 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri), dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.AFP/Jim Watson Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri), dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon mengonfirmasi mereka siap untuk menghadapi berbagai aksi provokatif yang dilayangkan Korea Utara (Korut).

Direktur Staf Gabungan Militer Amerika Serikat (AS), Kenneth McKenzie mengatakannya setelah Presiden Donald Trump membatalkan pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Diwartakan AFP Kamis (24/5/2018), McKenzie berkata mereka masih menunggu perkembangan situasi  dalam beberapa hari ke depan.

"Namun, jika mereka (Korut) memprovokasi, AS dan sekutunya sudah siap untuk merespon aksi tersebut," kata jenderal bintang tiga tersebut.

Baca juga: Trump Batalkan Pertemuannya dengan Kim Jong Un

Dia berujar, Washington bakal terus mempertahankan kewaspadaan terhadap Korut. Termasuk, menyiagakan sistem pertahanan udara.

Jenderal asal Korps Marinir AS itu menegaskan tidak ada perubahan di dalam Pentagon maupun matra Negeri "Paman Sam" itu.

"Kami berada dalam kondisi yang stabil, dan telah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin," beber McKenzie kembali.

Juru bicara Pentagon, Dana White, menjelaskan militer merupakan salah satu bentuk tekanan maksimal yang dilakukan AS kepada Korut.

Dalam penjelasannya, sikap yang dilakukan AS adalah langkah diplomatik, pemberian sanksi yang tegas, hingga persiapan militer.

"Pentagon siap jika dibutuhkan sewaktu-waktu," tutur White dalam konferensi pers gabungan bersama dengan McKenzie.

AFP memberitakan, AS telah menempatkan sekitar 28.500 pasukan, dan sistem anti-serangan udara THAAD di Korea Selatan (Korsel).

Setiap tahun, AS dan Korsel menggelar latihan gabungan. Terakhir adalah "2018 Max Thunder" yang dihelat pada dua pekan lalu.

Sebelumnya, dalam surat yang dirilis Gedung Putih, presiden ke-45 AS itu menyatakan menggelar pertemuan empat mata nampaknya tidak akan terealisasikan.

"Melihat kemarahan yang Anda perlihatkan belakangan ini, saya merasa tidak tepat jika harus menggelar pertemuan," tuturnya.

Presiden 71 tahun itu juga menyinggung soal kemampuan nuklir yang selama ini dikatakan oleh Korut. Trump berkata kepunyaan AS jauh lebih besar.

" Nuklir kami jauh lebih hebat dan kuat sehingga saya harus berdoa kepada Tuhan supaya kami tidak perlu menggunakannya," ujarnya.

Trump melanjutkan, dia berharap dapat bertemu Kim suatu saat nanti. Dia merasa bakal terjadi dialog yang positif jika mereka bertemu.

Baca juga: Trump Peringatkan Korea Utara agar Tidak Bertindak Bodoh


Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo